MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Jumat, 12 Februari 2016

Mengeroyok 'Smart City' secara Mega Gotong-Royong (1/3)

Source: Cisco, Internet of Everything in Youtube


Smartcitymakassar.com. --Makassar- Kota adalah sumber pertama dan utama pengetahuan. Ruang-ruang kreativitas disediakan, lalu menghasilkan kreatifitas demi kreatifitas, dalam ruang baru. Proses yang selalu dan berskala intensif di kota masa depan.  dan yang senantiasa menciptakan ruang-ruang kreativitas. 

Semakin disadari bagaimana pentingnya pengetahuan masuk dalam inti persoalan kota, dan menjamurnya kreatifitas-kreatifitas penduduk kota serta membelahnya ruang-ruang kreatifitas menjadi ruang ‘baru’ adalah kondisi yang logis ketika kota-kota, di hampir seluruh tempat di bumi ini, menghadapi tantangan baru. Tantangan yang karakter dan kondisinya belum pernah kota dapatkan sebelumnya.

Hampir semua kota di dunia, utamanya di negara maju, menghadapi masalah global urbanisasi diikuti meningkatnya ketimpangan sosial dan geografis. Perubahan sosial dan demografis pada masyarakat kota juga meningkat. Perubahan iklim adalah bagian tantangan utamanya. Membangun sistem, struktur, proses, layanan, serta sumber daya adalah tantangan bagi kota tersebut.

Tantangan tersebut tidak dapat ditangani sendiri. Karakter dan kondisinya berbeda walaupun objek maupun temanya tidak semuanya baru. Tantangannya begitu kompleks, mencakup multi-bidang, dan memerlukan pelibatan banyak pihak. Para ‘pengemudi’ Smart City telah mengenali masalah tersebut. Kesadaran yang menggerakkan mereka untuk saling melibatkan. Mereka saling membagikan peran, dan pada saat saling peran disatukan, diintegrasikan. 

Diantara mereka ada yang berperan dalam hal pembangunan kebijakan ataupun pembangunan landasan institusional. Yang lain terlibat dalam penentuan dan penguatan kompetensi dan kemampuan. Di sini, konsultasi (consultancy) berperan paling sentral. Pihak lainnya menanganani masalah pengembangan (development) sistem kota masa depan, yang hampir seluruhnya dalam bentuk sistem infrastruktur digital yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi.

Pembangunan kebijakan mengenai kota masa depan ada dalam tanggung jawab pemerintah, pada jenjang nasional dan kota.  Pada level nasional, dukungan pemerintah berupada dukungan langsung, secara tidak langsung, dan yang tidak memiliki sama sekali kebijakan nasional. 

Visi nasional Pemerintah Federal Jerman untuk membangun kota-kotanya menjadi kota masa depan diterjemahkan dalam bentuk Platform Nasional untuk Kota Masa Depan (Nationale Platform Zukunftsstadt). Dukungan langsung ini menjadi sistem acuan dan kerangka utama bagi kota-kotanya. Negara-negara seperti Vietnam, Sri Lanka, Afrika Selatan, Uganda, dan Mauritania juga merumuskan strategi nasional kota masa depan mereka. (Bersambung).** (Riad Mustafa)