Source: Cisco, Internet of Everything in Youtube |
Smartcitymakassar.com. --Makassar- Kota adalah
sumber pertama dan utama pengetahuan. Ruang-ruang
kreativitas disediakan, lalu menghasilkan kreatifitas demi kreatifitas, dalam
ruang baru. Proses yang selalu dan
berskala intensif di kota masa depan. dan
yang senantiasa menciptakan ruang-ruang kreativitas.
Semakin
disadari bagaimana pentingnya pengetahuan masuk dalam inti persoalan kota, dan menjamurnya
kreatifitas-kreatifitas penduduk kota serta membelahnya ruang-ruang kreatifitas
menjadi ruang ‘baru’ adalah kondisi yang logis ketika kota-kota, di hampir
seluruh tempat di bumi ini, menghadapi tantangan baru. Tantangan yang karakter dan kondisinya belum
pernah kota dapatkan sebelumnya.
Hampir semua kota
di dunia, utamanya di negara maju, menghadapi masalah global urbanisasi diikuti
meningkatnya ketimpangan sosial dan geografis. Perubahan sosial dan demografis pada masyarakat kota juga
meningkat. Perubahan iklim adalah bagian
tantangan utamanya. Membangun sistem, struktur,
proses, layanan, serta sumber daya adalah tantangan bagi kota tersebut.
Tantangan
tersebut tidak dapat ditangani sendiri. Karakter
dan kondisinya berbeda walaupun objek maupun temanya tidak semuanya baru. Tantangannya begitu kompleks, mencakup
multi-bidang, dan memerlukan pelibatan banyak pihak. Para ‘pengemudi’ Smart City telah mengenali masalah tersebut. Kesadaran yang menggerakkan mereka untuk
saling melibatkan. Mereka saling membagikan
peran, dan pada saat saling peran disatukan, diintegrasikan.
Diantara mereka ada yang berperan dalam hal
pembangunan kebijakan ataupun pembangunan landasan institusional. Yang lain terlibat dalam penentuan dan
penguatan kompetensi dan kemampuan. Di
sini, konsultasi (consultancy)
berperan paling sentral. Pihak lainnya menanganani
masalah pengembangan (development) sistem kota masa depan, yang hampir seluruhnya dalam bentuk sistem infrastruktur digital
yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi.
Pembangunan
kebijakan mengenai kota masa depan ada dalam tanggung jawab pemerintah, pada
jenjang nasional dan kota. Pada level
nasional, dukungan pemerintah berupada dukungan langsung, secara tidak
langsung, dan yang tidak memiliki sama sekali kebijakan nasional.
Visi nasional Pemerintah Federal Jerman untuk
membangun kota-kotanya menjadi kota masa depan diterjemahkan dalam bentuk
Platform Nasional untuk Kota Masa Depan (Nationale
Platform Zukunftsstadt). Dukungan
langsung ini menjadi sistem acuan dan kerangka utama bagi kota-kotanya. Negara-negara seperti Vietnam, Sri Lanka,
Afrika Selatan, Uganda, dan Mauritania juga merumuskan strategi nasional kota
masa depan mereka. (Bersambung).** (Riad Mustafa)