MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 17 Januari 2017

"Sop Keluarga Ta": Pelanggan Laksana "Keluarga"

(Foto: Thoha Pacong / SmartCityMakassar Online News and Information®, 2017)


Smartcitymakassar.com. --Makassar- Pernah dengar "Sop Keluarga Ta"? Tidak lain dan tidak bukan adalah jenis “Sop Saudara” yang merupakan makanan khas nusantara dari Makassar Sulawesi Selatan dan sangat terkenal di Makassar.

"Sop Keluarga Ta" tidak jauh berbeda dengan Coto Makassar; makanan khas Sulawesi Selatan lainnya. Sama-sama berbahan baku daging sapi dan keduanya disajikan dalam mangkuk kecil. Namun ada juga yang berbeda.

Perbedaannya adalah sop ini menggunakan parkedel kentang, sedangkan Coto Makassar tidak. Dari segi bumbu yang digunakan juga sedikit berbeda. Sop ini menggunakan merica dan ketumbar. Yang lainnya sama saja, baik sop ataupun coto menggunakan bawang merah, bawang putih, lengkuas sebagai bumbu dasarnya.

Perbedaan lain, pada cara penyajian. Coto Makassar biasanya disajikan bersama ketupat, sedangkan Sop Keluarga Ta disajikan dengan nasi putih.

Sop Keluarga Ta, bukan hanya menarik kala melintas di Jalan Sunu, Dengan spanduk besar bertuliskan "Sop Keluarga Ta" dan juga tertera harga ‘Rp 8000,-“ per porsi, suatu harga yang sangat kompetitif bila dibandingkan dengan makanan sejenisnya, akan menimbulkan rasa penasaran untuk mencicipinya,

Walau jam menunjukkan pukul 23.30 menjelang tengah malam, rasa penasaran untuk mencicipinya sangat kuat. Penulis pun mampir, dan memesan semangkuk sop.

Tak menunggu lama, pesanan saya daging dan paru pun terhidang di depan. Dari aromanya, sudah menyeruak seolah minta tambah walau belum disuap. Ditambah seiris perasan jeruk dan sambal tumis menambah kenikmatan dari sop ini .

“Nyamang memang tawwa,” itu selintas ucapan pelanggan sebelah saya dengan logat kental Makassar. Artinya “Nikmat betul”.

Mengapa memilih nama "Sop Keluarga Ta". Alasannya adalah selain terinspirasi dari nama warung "Sop Saudara" yang sudah lama terkenal itu dan sebagai diferensiasi label nama. Namun alasan yang lebih spesifik adalah diharapkan agar orang-orang yang datang dan makan sop merasa sebagai keluarga dengan pemilik, pelayan, dan sesama pelanggan warung.

Penulis pun membuktikan nuansa dan nikmat "keluarga" itu. Dikala bersantap di warung Sop Keluarga Ta yang terletak di Jalan Sunu sekitaran Al-Markaz Al-Islami Makassar, suasana yang hangat dan sangat bersahabat sontak terasa saat membuka oborolan ringan dengan Erik RX pengelola warung ini yang juga menantu dari H.M. Yusuf (sang Pemilik).



(Foto: Thoha Pacong / SmartCityMakassar Online News and Information®, 2017)

Obrolan pun berlangsung sekitar latar belakang pemilik H.M. Yusuf. Menurut Erik RX, yang ternyata adalah seorang anggota kepolisian berpangkat Brigpol dan sehari-hari berkantor di Polda Sulawesi Selatan, seluruh anggota keluarga dari  H.M. Yusuf berprofesi sebagai penjual coto dan sop. H. M. Yusuf telah merintis usaha berjualan coto sejak 20 tahun lalu dengan label nama "Coto Dewi".

"Warung Sop Keluarga Ta buka setiap hari, tidak mengenal libur dan hari raya, kecuali Idul Fitri, dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 00.00 dini hari," ujar Erik RX. Kenapa? Karena, misinya; selalu melayani dan mengayomi masyarakat.

Kini usaha warung Sop Keluarga Ta mengalami perkembangan pesat. Jika tidak sempat di Jalan Sunu, Sop Keluarga Ta bisa ke Jalan Racing Centre, Goro, atau bahkan di Kabupaten Gowa. Tapi, hanya di Jalan Sunu yang buka sampai dini hari.

Penasaran??? Silahkan mampir dan temukan sendiri jawaban dari penasaran Anda di salah satu tempat di atas.* (Thoha Pacong)