MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 23 Agustus 2016

Wali Kota Danny Terima Guru Besar Universitas Kebangsaan Malaysia


smartcitymakassar.com - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menerima Guru Besar Media dan Komunikasi Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof Dr Fauziah Ahmad, di Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa, (23/08/2016).

Silaturahmi antara Wali Kota Danny Pomanto bersama Prof Fauziah Ahmad berlangsung akrab, keduanya banyak membincangkan hubungan Makassar dan Malaysia yang memiliki pertautan sejarah di masa lalu.

"Diaspora suku Bugis Makassar ke Malaysia semakin meningkat pasca ditandatanganinya perjanjian Bongayya di tahun 1667," kata Danny. Hal itu dibenarkan oleh Prof Fauziah yang juga mewarisi darah Bugis dari leluhurnya.

Selain membincangkan tentang pertalian sejarah. Keduanya juga membahas tentang peran informasi dan media massa bagi kehidupan sosial kemasyarakatan.

Menurut Wali Kota Danny Pomanto, di era keterbukaan informasi saat ini membuat sekat - sekat antar negara menjadi samar, membuat dunia seakan tanpa batas.

Hal itu menuntut masyarakat sebagai pengguna informasi untuk bersikap cerdas dalam memilah informasi apa saja yang dapat dijadikan referensi dan mana yang tidak patut dipercaya.

"Masyarakat harus bijak menyaring informasi. Mampu memilah mana informasi yang merupakan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta mana informasi yang menyesatkan," beber Danny.

Ia menambahkan, di era keterbukaan informasi peran media sangat dibutuhkan untuk membangun brand image dari sebuah kota. Kekuatan media tidak dapat diabaikan.

Media dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan. Menyampaikan program - program pemerintah yang dapat diakses oleh masyarakat.

Sementara itu, Prof Fauziah menuturkan kebijakan pemerintah Malaysia dalam mengatur lalu lintas informasi di negaranya.

Sebelum sebuah berita sampai ke hadapan khalayak, Wisma Negara melakukan kontrol dengan memilah informasi apa saja yang dapat menjadi konsumsi publik, utamanya informasi yang berkaitan dengan stabilitas nasional, kedaulatan negara dan hubungan luar negeri.

"Isu mengenai ideologi negara, keamanan dan ketahanan negara, hubungan luar negeri, serta SARA," terang Prof Fauziah.

Meski negara melakukan kontrol yang kuat terhadap media, sejauh ini publik Malaysia dapat menerimanya sebagai bentuk peran negara dalam menciptakan stabilitas dan keamanan di dalam negeri termasuk menjaga hubungan dengan negara lainnya, dan melindungi kedaulatan negara.(ade ismar gobel/yushar mustafa)