MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 22 April 2018

Ini Penyebab Pasokan Air Bersih Tidak Mengalir di Beberapa Daerah Makassar

Foto: Istimewa  

smartcitymakassar.com - Makassar - Dampak luas dirasakan masyarakat sekitar daerah Selatan, perumahan GMTD dan Utara Kota dimana air PDAM tidak mengalir sejak kemarin akibat Instalasi IV Maccini Sombala tidak beroperasi karena kadar chloride air baku dari sungai Jebeberang melebihi ambang batas yang dipersyaratkan untuk diproduksi.

Hal ini, membuat PDAM Makassar harus mencari solusi alternatif dengan mengupayakan pengambilan air baku di Intake Mallengkeri. Persoalannya adalah Jaringan Pipa Air Baku dari Mallengkeri ke Instalasi Maccini Sombala mengalami kebocoran yang sangat parah, begitu kata Idris Tahir, Humas PDAM Kota Makassar saat dihubungi via Whatsapp, Sabtu (21/4/2018)

"Saat ini petugas kami sementara berjibaku mengerjakan perbaikan kebocorannya, medannya sangat sulit karena berada dibawah pondasi Kanal dan diatasnya itu ada plat beton yang sangat tebal, adapun kedalamannya sekitar 3 meter. Tapi kami harus mengupayakan malam ini dirampungkan. Memang dikerjakan dari siang dengan tenaga tehnik sekitar 10 orang tiap shift.. Ini sudah shift kedua ikut bergabung" ujarnya.

Menurut Idris, apabila pekerjaan ini selesai paling tidak, ada supply air baku yang bisa dikirim ke instalasi maccini sombala untuk diproduksi. 

"Sekarang produksi di instalasi sama sekali tidak ada, kalau ini malam pekerjaan selesai maka air bisa disupply sekitar 200 liter/detik itu sudah bisa sampai ke selatan dan GMTD serta sedikit ke utara. Minimal ada dulu bisa diproduksi sambil menunggu kondisi air pasang bisa surut dan kadar chlorida di sungai jeneberang juga turun", imbuhnya.

Jadi sekali lagi, PDAM Makassar mohon kesabaran pelanggan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan. 

"Ini force majure dan betul-betul diluar kendali kami, semoga pihak Balai Besar dapat segera membenahi Bendungan Karet yang Jebol agar kontinuitas dan kualitas air ke pelanggan dapat normal kembali", tutupnya. (**Iskandar Burhan)