MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 20 Desember 2015

Lurah Tidung, Membuka Diri dan Merangkul



Smartcitymakassar.com. --Makassar-.  Sebagai institusi Pemerintahan Kota (Pemkot) Makassar  yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, kelurahan menjadi unit kerja pelayanan publik yang paling mewarnai kinerja pemerintahan kota. Dengan demikian wajah pemerintahan kota sangat ditentukan oleh seberapa bagus kinerja kelurahan dalam menghadirkan pelayanannya pada masyarakat di wilayah masing-masing.

Semua hal tersebut sangat disadari oleh Harlina SE., MM. Sejak diamanahkan sebagai Lurah Tidung, Kecamatan Rappocini Makassar sejak Maret 2015 lalu, dia tak henti-hentinya membenahi sistem pelayanan publik di kelurahan yang dipimpinnya. Bagi Harlina, perempuan yang lahir di Bontomanai 28 September 1966 ini jabatan kepemimpinan yang diamanahkan padanya merupakan medan pengabdian yang harus disikapi  dengan tanggungjawab penuh untuk kemaslahatan warga di daerahnya.

Meniti karir birokrasi dari bawah sebagai staf biasa pada Kecamatan Tamalate di tahun 1990-an lalu, menjadikan sosok Harlina sangat memahami seluk-beluk pelayanan publik. Pengalaman panjang dalam bersentuhan langsung dengan warga inilah yang kemudian diterapkannya pada kelurahan Tidung yang saat ini di pimpinnya. “Terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, mendengarkan keluhan mereka dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada merupakan tugas pemimpin yang paling utama”, tuturnya.

Saat ini hal yang paling diprioritaskan dalam kerja Kelurahan Tidung yang dipimpinnya adalah bagaimana menyukseskan program Pemkot Makassar yakni Program Makassar Tidak Rantasa’ (MTR), Program Bank Sampah, Program Lihat Sampah Ambil (LISA) serta Program LPM Bersatu. Namun semua proram tersebut akan  berhasil bila partisipasi warga masyarakat ikut terbangun di sana. Dengan demikian, peran kelurahan untuk mampu menggerakkan partisipasi warga menjadi sangat penting.

Membangun dan menggerakkan partisipasi warga bagi Harlina harus dimulai dengan memberikan teladan pada warga masyarakat. “kepemimpinan adalah keteladanan”, tegas Harlina pada SmartCity Magazine. Untuk itu, dia menekankan pada seluruh stafnya agar senantiasa mengedepankan pelayanan prima pada warga masyarakat di daerahnya. “Membuka diri dan merangkul warga dengan memberi pelayanan dan teladan yang baik, secara langsung pasti akan berdampak pada meningkatnya partisisasi warga kita”, tuturnya tegas.

Dengan konsep kepemimpinan seperti itu, tidak mengherankan bila selama masa kepemimpinannya di Kelurahan Tidung, Harlina sangat merasakan peran partisipasi warganya ini. Bisa dikatakan semua program pemerintah kota yang menjadi prioritas kerja Kelurahan Tidung mendapat respon yang sangat antusias dari masyarakat. Setiap implementasi kebijakan yang dijalankan kelurahan peran partisipasi warga demikian besar di sana.

Menurut Harlina, kunci dari semua itu adalah terbangunnya keakraban diantara sesama warga dan kelurahan. Merekatkan tali silaturrahmi  merupakan pilar sikap yang paling ditekankan oleh Harlina selama masa kepemimpinannya di Kelurahan Tidung. Di setiap kesempatan dia terlihat berada di tengah-tengah warga untuk mendengarkan permasalahan mereka dan ikut memotivasi mereka agar tetap optimis.

“Pengabdian pada warga masyarakat memang harus menjadi ukuran setiap kepemimpinan di tingkat manapun, apalagi di tingkat kelurahan”, ucapnya. Dengan demikian pelayanan pada publik yang maksimal dan prima harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kerja pemerintahan, terutama kelurahan yang langsung bersentuhan dengan aktivitas dan keperluan warga sehari-hari.*    (Iskandar Burhan)