Smartcitymakassar.com. --Makassar-. Sebagai
institusi Pemerintahan Kota (Pemkot) Makassar
yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, kelurahan menjadi unit
kerja pelayanan publik yang paling mewarnai kinerja pemerintahan kota. Dengan
demikian wajah pemerintahan kota sangat ditentukan oleh seberapa bagus kinerja
kelurahan dalam menghadirkan pelayanannya pada masyarakat di wilayah
masing-masing.
Semua hal
tersebut sangat disadari oleh Harlina SE., MM. Sejak diamanahkan sebagai Lurah
Tidung, Kecamatan Rappocini Makassar sejak Maret 2015 lalu, dia tak
henti-hentinya membenahi sistem pelayanan publik di kelurahan yang dipimpinnya.
Bagi Harlina, perempuan yang lahir di Bontomanai 28 September 1966 ini jabatan
kepemimpinan yang diamanahkan padanya merupakan medan pengabdian yang harus
disikapi dengan tanggungjawab penuh
untuk kemaslahatan warga di daerahnya.
Meniti
karir birokrasi dari bawah sebagai staf biasa pada Kecamatan Tamalate di tahun
1990-an lalu, menjadikan sosok Harlina sangat memahami seluk-beluk pelayanan
publik. Pengalaman panjang dalam bersentuhan langsung dengan warga inilah yang
kemudian diterapkannya pada kelurahan Tidung yang saat ini di pimpinnya.
“Terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, mendengarkan keluhan mereka dan
mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada merupakan tugas pemimpin yang
paling utama”, tuturnya.
Saat ini
hal yang paling diprioritaskan dalam kerja Kelurahan Tidung yang dipimpinnya
adalah bagaimana menyukseskan program Pemkot Makassar yakni Program Makassar
Tidak Rantasa’ (MTR), Program Bank Sampah, Program Lihat Sampah Ambil (LISA)
serta Program LPM Bersatu. Namun semua proram tersebut akan berhasil bila partisipasi warga masyarakat
ikut terbangun di sana. Dengan demikian, peran kelurahan untuk mampu
menggerakkan partisipasi warga menjadi sangat penting.
Membangun
dan menggerakkan partisipasi warga bagi Harlina harus dimulai dengan memberikan
teladan pada warga masyarakat. “kepemimpinan adalah keteladanan”, tegas Harlina
pada SmartCity Magazine. Untuk itu, dia menekankan pada seluruh stafnya agar
senantiasa mengedepankan pelayanan prima pada warga masyarakat di daerahnya.
“Membuka diri dan merangkul warga dengan memberi pelayanan dan teladan yang
baik, secara langsung pasti akan berdampak pada meningkatnya partisisasi warga
kita”, tuturnya tegas.
Dengan
konsep kepemimpinan seperti itu, tidak mengherankan bila selama masa
kepemimpinannya di Kelurahan Tidung, Harlina sangat merasakan peran partisipasi
warganya ini. Bisa dikatakan semua program pemerintah kota yang menjadi
prioritas kerja Kelurahan Tidung mendapat respon yang sangat antusias dari
masyarakat. Setiap implementasi kebijakan yang dijalankan kelurahan peran
partisipasi warga demikian besar di sana.
Menurut
Harlina, kunci dari semua itu adalah terbangunnya keakraban diantara sesama
warga dan kelurahan. Merekatkan tali
silaturrahmi merupakan pilar sikap yang
paling ditekankan oleh Harlina selama masa kepemimpinannya di Kelurahan Tidung.
Di setiap kesempatan dia terlihat berada di tengah-tengah warga untuk
mendengarkan permasalahan mereka dan ikut memotivasi mereka agar tetap optimis.
“Pengabdian
pada warga masyarakat memang harus menjadi ukuran setiap kepemimpinan di
tingkat manapun, apalagi di tingkat kelurahan”, ucapnya. Dengan demikian
pelayanan pada publik yang maksimal dan prima harus menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari kerja pemerintahan, terutama kelurahan yang langsung bersentuhan dengan
aktivitas dan keperluan warga sehari-hari.* (Iskandar Burhan)