MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Senin, 21 Maret 2016

Paduan Kreatifitas dan Budaya Menciptakan Inovasi Korea Selatan

Photo Source: OHg UHg, Google Map, 2016 (edited)

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Tidak dipungkiri, Korea Selatan, atau Korea, sekarang adalah negara yang dipenuhi dengan inovasi skala global. Kesuksesan ini berasal dari proses panjang membangun daya saing dari sumber daya lokal yang tidak mahal namun dapat berkelanjutan, dengan upaya kuat dari sang pemimpin yang bervisi maju melewati masanya.

Sebelum menjadi salah satu pemain utama ekonomi dunia (prime mover), Korea memilih menjadi pengikut (fast-follower). Visi masa depan, yang melampaui masa itu, dicanangkan oleh pemimpin mereka agar menjadi 'prime mover'. Presiden Kim Dae-Jung yang membangun visi tersebut. Inovasi adalah kata kuncinya.

Park Geun-hye, presiden selanjutnya, memperkuat visi inovasi dengan membawa tema ekonomi kreatif ke tingkat nasional. Dengan ekonomi kreatif, sumber daya lokal, yang telah lama dimiliki namun belum digali, kemudian didorong maju menjadi kekuatan ekonomi. Salah satu sumber tersebut adalah budaya mereka sendiri.

Korean-Pop, atau mendunia dengan sebutan K-Pop, salah satu hasilnya. Hasil lainnya, beberapa kotanya mendapat julukan sebagai kota kreatif versi UNESCO. Misalnya kota Busan sebagai kota industri film kreatif. Busan menjuluki dirinya sebagai kota "Film for all". Selain film, kota Gwangju juga masuk dalam kategori kota kreatif bidang industri konten-media, serta kota Icheon bagi industri seni kerajinan dan tradisional.

Di bidang makanan pun (gastronomy), UNESCO juga memilih beberapa wilayah di Korea sebagai kota kreatif. "City of gastronomy" diraih oleh Jeonju yang selain menjadi acuan masakan tradisional kualitas tinggi, juga menjadi tempat mempelajari program memasak dan masakan tradisional. Untuk maksud tersebut, Jeonju memiliki sejumlah universitas, sekolah tinggi maupun institut.

Menurut Lee Min-hwa, pengarang "Creative Economy" dan Professor di Korea Advanced Institute of Science and Technology, dibanding UK dan Jepang yang juga menerapkan kebijakan yang sama, korea adalah yang pertama dalam hal menjalankan kreatifitas ini di seluruh bidang industrinya.* (Riad Mustafa)