MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Kamis, 12 Mei 2016

Data WHO 2016: Negara Berkembang Paling Parah Alami Polusi Udara

Sumber Gambar: Google Map, World Map, 2016

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Polusi udara, dalam lima tahun terakhir, meningkat hingga 8%, dimana negara-negara berkembang adalah yang paling parah mengalaminya, seperti ditunjukkan oleh data dari WHO. Hal tersebut diuraikan oleh John Vidal di laman The Gurdian, Kamis (12/05/2016), dalam tulisannya berjudul "Air Pollution Raising at 'Alarming Rate' in World's Cities".

Data yang diambil dari 3,000 kota oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan polusi udara di luar ruangan (outdoor pollution) mengalami kenaikan sekitar 8% secara global dengan jutaan penduduk terpapar udara berbahaya (dangerous air).

Sementara semua wilayah di dunia terkena efeknya, kota-kota berkembang di Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik Sebelah Barat adalah lokasi yang mendapat pengaruh paling besar dengan tingkat polusi lima hingga 10 kali di atas level yang direkomendasikan oleh WHO.

Partikel ultra-halus atau 'ultra-fine particles', berdasarkan database terbaru dari WHO, yang kurang dari 2.5 mikron (PM2.5s), tertinggi di India. Ada 16 kota di India dari total 30 kota paling terpolusi. Cina, yang telah tertular oleh polusi udara, telah memperbaiki kualitas udaranya sejak 2011 lalu. Sekarang, hanya lima kota di Cina diantara 30 kota paling terpolusi.

Kota paling terpolusi, menurut data WHO ini, adalah kota Onitsha di Nigeria, dengan level 594 mikrogram per meter kubik (micro-gram/m3), disusul Penshawar di Pakistan (540), dan Zabol di Iran (527).

Sementara itu, kota-kota di negara maju, seperti Sydney, New York dan London, secara umum levelnya lebih rendah dengan masing-masing 17, 16, dan 22 mikrogram per meter kubik untuk ukuran PM10s. Namun, menurut John Vidal, perlu dicatat bahwa data ini hanya mencakup pengukuran untuk partikel dan tidak termasuk bentuk-bentuk polusi udara seperti NO2 dan ozone.* (Riad Mustafa)

(Sumber: John Vidal, "Air pollution raising at an 'alarming rate' in world's cities", The Guardian; World Health Organization (WHO) Global Urban Ambient Air Pollution Databse (update 2016))