smartcitymakassar.com
– Makassar - Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto untuk kesekian
kalinya diundang memberi kontribusi pemikiran merumuskan penguatan ekonomi
regional pada Rapat Kordinasi (Rakor) Pemerintah Pusat, Daerah dan Bank
Indonesia di Kompleks perkantoran BI, Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Kali
ini, Danny sapaan karib Walikota Makassar diminta hadir untuk memberi pandangan
terkait kebijakan pemerintah daerah. Diantaranya pembangunan infrastruktur
perkotaan, terobosan dan perbaikan tata kelola untuk menciptakan efisiensi dan
pertumbuhan perekonomian.
Pertemuan
ini terbilang cukup bergengesi lantaran hanya 3 kepala daerah yang diundang
yakni Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Wali Kota Surabaya
Tri Rismaharini (Risma) dan Danny Pomanto.
Sementara
Rakor tersebut diikuti anggota dewan gubernur BI, menteri perdagangan, menteri
komunikasi dan informatika, dan menteri PPN/kepala Bappenas. Danny diharapkan
memberi buah pikiran terhadap komitmen dan rencana ke depan dalam mewujudkan
kota berketahanan iklim, bencana, berdaya saing dan cerdas (smart city).
Menurut
Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo, Rakor ini dimaksudkan sebagai upaya
peningkatan peran daerah dan dalam rangka penguatan perumusan kebijakan ekonomi
regional.
Hal
ini kata Agus akan berkontribusi, khususnya terhadap pengembangan kawasan
perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi baru serta program elektronisasi dalam
rangka pengembangan kota cerdas.
"Rakor
ini mendorong peningkatan daya saing perkotaan dan pengembangan pusat ekonomi
baru sebagai penggerak ekonomi regional," ucapnya.
Rakor
ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan rapat evaluasi ekonomi dan keuangan
daerah (REKDA) triwulan guna memperkuat sinergitas kebijakan BI dan pemerintah
bagi penguatan ekonomi regional.
Di
Makassar sendiri, tahun ini dicanangkan sebagai tahun infrastruktur, dan
penghijauan. Pembangunan infrastruktur dibarengkan dengan penghijauan untuk
memberikan ketahanan terhadap lingkungan.
"Penataan
pedistrian kawasan perkotaan baik di lingkungan bisnis maupun pemukiman menjadi
salah satu upaya pemerintah kota dalam menjalankan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Ini juga menghindarkan warga dari ancaman banjir," sebut Danny.
Untuk
mengembangkan kawasan ekonomi baru, dibangun Pusat Grosir Daya yang berada di
jantung kecamatan Biringkanaya tak jauh dari Terminal Regional Daya dan Pasar
Daya yang telah lebih dahulu hadir melayani kebutuhan ekonomi warga.
Di
bidang infrastruktur transportasi, pemerintah kota Makassar mempersiapkan
pembangunan jembatan layang (fly over) untuk mempermudah akses jalan menuju Sekolah
Tinggi Transportasi Terpadu, yang berlokasi di Kelurahan Untia, Kecamatan
Biringkanaya.
Jembatan
layang itu juga didesain tembus ke Simpang Lima Bandara Sultan Hasanuddin dan
juga Pelabuhan Baru (New Port) di Kecamatan Tallo. Pembangunannya membutuhkan
lahan seluas 11 hektar dengan lebar jalan 50 meter.
Sementara
itu, di program Smart City, selain meluncurkan Smart Card, dan Makassar Smart
Student, Danny telah menerapkan program elektronifikasi dalam sistem pembayaran
berbasis non tunai untuk empat jenis pajak yaitu hotel, restoran, parkir palang
pintu, dan hiburan.
Hingga
saat ini ada 180-an titik yang telah terpasang alat dan perangkat sistem
pembayaran elektronik ini yang diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan pelaku
usaha dalam pembayaran pajak. (iskandar burhan)