MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 05 Juni 2016

Social Capital di Bulan Ramadhan

Foto: Smartcity Magazine & Online News and Information®


Smartcitymakassar.com. --Makassar- Bulan Ramadhan memang penuh pernak-pernik yang semarak. Di kota Makassar,  pada bulan ‘ibadah dan penuh ampunan’ ini, berbagai aktifitas yang bernuansa Ramadhan tersaji dalam berbagai bentuk dan beragam kegiatan. Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, dunia usaha dan sektor masyarakat lainnya seperti ‘berpacu’ dalam menghadirkan suasana semarak di bulan suci ini.

Sebutlah pantai Losari Makassar yang merupakan salah satu  ruang publik favorit warga kota untuk berinteraksi dan menghabiskan waktu luangnya. Di garis bujur pantai yang membentang dengan jalur pedestrian yang lapang ini, warga kota Makassar banyak menghabiskan waktu santai mereka bersama keluarga. 

Suasana serupa inipun akan nampak ketika memasuki bulan suci Ramadhan, bahkan bisa dikatakan terlihat lebih ramai dan semarak. Setiap sore menjelang dan waktu bergulir menuju saatnya ‘berbuka puasa’, semarak tumpah ruah warga kota di sepanjang pantai Losari terlihat semakin berwarna.

Aneka jajanan kue dan menu kuliner khas Makassar menyemarakkan suasana di sepanjang lintasan menuju pantai yang merupakan icon kota Makassar ini. Memang sejak lama pantai Losari telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari munculnya jajanan khas Makassar untuk ‘berbuka puasa’.  

Di sisi jalan, jejeran pedagang yang menyedikan menu es kelapa muda ramai terlihat. Di sisi lain, nampak pedagang pisang epe’, penjual pisang ijo dan pedagang makanan lainnya berderet menyediakan menu sajiannya yang tak kalah menarik serta membangkitkan selera.

Kemuculan pedagang yang menawarkan jajanan kuliner di bulan Ramadhan memang telah menjadi fenomena tersendiri. Hampir di setiap sudut kota dengan gampang ditemui para pedagang kue-kue kecil yang disajikan untuk menemani warga kota ‘berbuka puasa’. 

Bahkan yang sangat menarik adalah di bulan ini kita akan menemukan kembali jenis-jenis penganan kue yang sebenarnya telah jarang ditemui di luar bulan-bulan Ramadhan. Pallu butung, kolak pisang, Onde-onde Jawa, Jalangkote, Putu Cangkir, kue Lapis, Apang paranggi adalah sedikit contoh kue kecil khas Makassar yang sangat digemari warga kota pada saat ‘berbuka’ di bulan Ramadhan.

Semaraknya aneka jajanan kuliner musiman yang hadir di bulan suci umat muslim ini, mempertegas bila suasana Ramadhan bukan hanya menjadi ajang spiritualitas semata. Lebih dari itu, bulan ini juga mampu menggerakkan potensi kreatifitas warga kota. Warisan budaya kuliner kota Makassar yang memang demikian beragam menjadi bagian yang demikian menyemarakkan suasana bulan ini. 

Dengan sendirinya, pada saat seperti itu potensi kreatifitas warga ikut terpacu. Jiwa dan semangat entrepreneurship warga kota turut menyala sehingga membangkitkan iklim kewirauhasawaan yang tinggi. Inilah salah satu fenomena dampak multiplier effect dari bulan Ramadhan yang demikian luar biasa dan mengagumkan.*  (Muh. Yushar M.)