smartcitymakassar.com - Makassar - Wali kota Makassar Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto menyampaikan akan
secepatnya menyelesaikan kisruh yang terjadi di pasar sentral Makassar.
Hal ini diungkapnnya pada kegiatan buka bersama yang digelar KAHMI Makassar di hall kediaman pribadinya, Jl. Amirullah, (12/6/2016).
"Besok, saya akan tinjau langsung ke sana (pasar sentral) untuk melihat di mana sesungguhnya letak persoalannya," kata Danny.
Danny juga mengatakan akan membuka ke publik hal tersebut secara transparan agar bisa diketahui bersama.
"MTIR dan Pedagang harus ikut aturan yang berlaku. Jadi saya tinjau besok kelayakannya kemudian 1 atau 2 hari kita kumpulkan semua pedagang kita hitung sama-sama secara transparan," pungkas Danny.
Resikonya kata wali kota berlatar belakang arsitek ini bisa saja hasil pengukuran menetapkan harga yang justru lebih tinggi dari harga awal yang sudah disepakati disesuaikan dengan standar nasional dalam melakukan analisa perhitungan penilaian bangunan. Sehingga akan menjadi resiko pedagang.
Akan tetapi setelah pengukuran ternyata hasilnya di bawah standar harga yang telah ditetapkan, maka pihak Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) sebagai pihak pengembang pasar yang juga dikenal sebagai Makassar Mall ini harus bersedia menurunkannya.
Seperti yang diketahui, pedagang pasar sentral menuntut MTIR mengurangi harga kios di lantai basement, lantai dasar, dan lantai satu. Jika pedagang memiliki sertifikat, maka MTIR juga harus memberikan kompensasi pengurangan harga sesuai luas kios dalam sertifikat.
Danny pun terlihat agak bingung karena menurutnya harga yang telah di tetapkan PT MTIR sebelumnya telah disepakati oleh pedagang. Bahkan sudah 80 persen pedagan yang telah melakukan pembayaran.(iskandar burhan)
Hal ini diungkapnnya pada kegiatan buka bersama yang digelar KAHMI Makassar di hall kediaman pribadinya, Jl. Amirullah, (12/6/2016).
"Besok, saya akan tinjau langsung ke sana (pasar sentral) untuk melihat di mana sesungguhnya letak persoalannya," kata Danny.
Danny juga mengatakan akan membuka ke publik hal tersebut secara transparan agar bisa diketahui bersama.
"MTIR dan Pedagang harus ikut aturan yang berlaku. Jadi saya tinjau besok kelayakannya kemudian 1 atau 2 hari kita kumpulkan semua pedagang kita hitung sama-sama secara transparan," pungkas Danny.
Resikonya kata wali kota berlatar belakang arsitek ini bisa saja hasil pengukuran menetapkan harga yang justru lebih tinggi dari harga awal yang sudah disepakati disesuaikan dengan standar nasional dalam melakukan analisa perhitungan penilaian bangunan. Sehingga akan menjadi resiko pedagang.
Akan tetapi setelah pengukuran ternyata hasilnya di bawah standar harga yang telah ditetapkan, maka pihak Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) sebagai pihak pengembang pasar yang juga dikenal sebagai Makassar Mall ini harus bersedia menurunkannya.
Seperti yang diketahui, pedagang pasar sentral menuntut MTIR mengurangi harga kios di lantai basement, lantai dasar, dan lantai satu. Jika pedagang memiliki sertifikat, maka MTIR juga harus memberikan kompensasi pengurangan harga sesuai luas kios dalam sertifikat.
Danny pun terlihat agak bingung karena menurutnya harga yang telah di tetapkan PT MTIR sebelumnya telah disepakati oleh pedagang. Bahkan sudah 80 persen pedagan yang telah melakukan pembayaran.(iskandar burhan)
