MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Kamis, 29 Desember 2016

Wali Kota Danny Paparkan Upayanya Perangi Korupsi

(Foto: Humas Pemerintah Kota Makassar, 2016)


Smartcitymakassar.com. --Makassar- Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menjadi pembicara dalam Forum Group Discussion (FGD) Forum Wartawan Kejaksaan Tinggi (Forwaka) Sulawesi Selatan bertema "Menuju Sulsel Bebas Korupsi" di Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel, Kamis, (29/12/2016).

Bersama Wali Kota Danny sebagai pembicara adalah Kepala Kejati Sulsel Hidayatullah, guru besar bidang hukum Prof Dr Marwan Mas, dan penggiat anti korupsi Wiwin dari ACC (Anti Corruption Commite) Sulsel.

Dalam pemaparannya, Wali Kota Danny menyebutkan beberapa upayanya dalam memerangi korupsi, seperti membangun transparansi, menghindari 'conflict of interest' dan pemberian efek jera bagi pelaku korupsi.

Perang terhadap korupsi, menurut Wali Kota Danny, mutlak dibutuhkan dengan melakukan pencegahan tindak korupsi. Di awal masa pemerintahannya di Makassar, hal pertama yang dilakukannya adalah membangun transparansi sehingga kebocoran anggaran dapat diminimalisir.

Hasilnya, di tahun pertama (2015) pemerintahannya bersama Dr Syamsu Rizal, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berhasil mengantongi PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp 900 Miliar, jauh lebih besar dibanding PAD tahun sebelumnya (2014) berjumlah Rp 600 Miliar.

"Upaya lain yang kami lakukan adalah menghindari conflict of interset yang dimulai dari diri sendiri," sebut Wali Kota Danny. Sejak awal memimpin Makassar hingga kini, tak sekalipun dirinya melibatkan keluarga terdekat (saudara kandung) terlibat dalam pekerjaan di lingkungan Pemkot Makassar.

Wali Kota Danny juga menahan diri tidak bergabung dalam kepengurusan partai politik (parpol) tertentu demi menjaga diri dari conflict of interest sehingga ia dapat maksimal menjalankan peran sebagai pembina bagi seluruh parpol di Makassar dan dapat lebih fokus mengurusi pemerintahan.

Upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, tambah Wali Kota Danny, juga dapat dilakukan dengan memberikan efek jera bagi pelaku korupsi agar menjadi pembelajaran bagi pihak lainnya agar tidak terlibat dalam praktek korupsi.

Di akhir pemaparannya, Wali Kota Danny mengajak seluruh pihak untuk  mengontrol jalannya pemerintahan di Makassar. Keterlibatan banyak pihak ibarat memberikan cermin bagi pemerintah untuk melihat letak kekurangan dalam menjalankan roda pemerintahan, termasuk dalam mengelola anggaran dan kebijakan demi terwujudnya Makassar Dua Kali Tambah Baik.* (Iskandar Burhan)