(Foto: Thoha Pacong, SmartcityMakassar Online®, 2017) |
Smartcitymakassar.com --Makassar- Saat ini ruang sisa cenderung dijadikan ruang penyimpanan. Misalnya ruang di bawah tangga. Dari segi pemanfaatan ruang, ini sangat berguna. Akan tetapi, tahukah anda bahwa di ruang-ruang tersebut cenderung akan lebih lembab? Ini karena tempatnya tertutup sehingga kurang sirkulasi udara.
Ruangan yang lembab sangat merugikan. Selain jamur dan lumut mudah tumbuh, ruangan yang lembab juga dapat mengganggu kesehatan. Namun anda tidak perlu khawatir dengan ruang lembab tersebut.
Lembab dapat diatasi dengan beberapa cara mudah berikut ini:
Ventilasi yang cukup
Sebaiknya buatlah ventilasi yang cukup di sisi bawah pintu. Kalau memungkinkan, Anda bisa memasang exhaust fan pada dinding tangga yang menuju luar bangunan. Lubang ventilasi harus ditutup dengan rang agar serangga tidak dapat masuk.
Kapur Barus
Dalam keadaan tertentu, terutama pada musim hujan seperti saat yang bersuhu lembab dan minim sirkulasi udara, area penyimpanan ini rentan menyimpan jamur. Jika ini terjadi, tambahkan beberapa butir kapur barus. Anda bisa menggantungnya atau menaruhnya di satu sudut. Cek secara berkala usia pakai kapur barus tersebut. Misalnya, seminggu sekali. Dengan cara ini, kondisi suhu dalam ruang bawah tangga tetap terjaga.
Material
Apabila anda ingin membuat lemari dalam ruang ini, sebaiknya memilih jenis material yang mudah dibersihkan dan cukup kuat menahan kelembaban udara. Contohnya Kaca/Acrylic atau multiplex dengan finishing Duco, yang memudahkan kita dalam permbersihan dan perawatan nantinya.
Atur Barang
Menyiasati penyimpanan di ruang bawah tangga perlu kecermatan dan keuletan melihat luas ruangan yang dimanfaatkan. Atur barang sedemikian rupa agar tidak saling menumpuk dan mengganggu sirkulasi dalam ruang tersebut, bila memungkinkan buatlah rak-rak agar barang dapat tersusun dengan rapi dan memudahkan dalam pencarian bila dibutuhkan kelak. Secara berkala, keluarkan barang-barang untuk diangin-anginkan bila perlu gantilah kemasan yang sudah tidak layak.* (Thoha Pacong)