MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 12 November 2017

OBABAS Sebagai Aplikasi Inovatif Starup Lokal PT. Ekosistim Digital Indonesia

(Foto: PT. Ekosistim Digital Indonesia, 2017)
Smartcitymakassar.com. --Makassar-- Salah satu peserta Fintech Days 2017 yang berlangsung selama dua hari di kota Makassar beberapa hari lalu, PT. Ekosistim Digital Indonesia sebagai Startup lokal dengan aplikasinya OBABAS (Online Banking Bank Sampah).

OBABAS adalah sebuah terobosan yang inovatif digunakan bagi ASOBSI (Asosiasi Bank Sampah Indonesia). "Aplikasi OBABAS, adalah aplikasi khusus bagi ASOBSI yang terdiri atas aplikasi User/Nasabah Bank Sampah, Bank Sampah Unit, Bank Sampah Induk, dan dapat termonitor dengan baik oleh ASOBSI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," urai Chistian Linting, CEO PT. Ekosistim Digital Indonesia. 

Sebelumnya pada Maret 2017, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, membentuk ASOBSI untuk menjadikan Bank Sampah sebagai sarana  menjawab persoalan sampah di Indonesia. 

Bank Sampah merupakan gerakan masyarakat untuk mendorong pemilahan sampah yang dilakukan melalui sumbernya, yaitu sebagian besar berasal dari rumah/tempat tinggal, kantor/tempat usaha, maupun dari sentra-sentra kegiatan masyarakat lainnya. Sampah yang terpilah tadi, disetorkan ke Bank Sampah yang akan membelinya dan hasilnya dapat ditabung oleh masyarakat. Selanjutnya Bank Sampah menyalurkan ke dunia industri.

OBABAS, saat ini tersedia di Application Store. Penggunaannya masih terbatas karena sedang dilakukan uji coba di wilayah Bank Sampah Induk Banjarmasin. Selain itu, aplikasi ini perlu melakukan aktivasi di Bank Sampah lokal setempat. 

OBABAS menyediakan pendaftaran bagi Bank Sampah yang ingin menjadi anggota ASOBSI, informasi mengenai lokasi Bank Sampah, melakukan perekaman jenis sampah yang disetorkan, jumlah tabungan sampah para nasabah, laporan keuangan Bank Sampah, sosial media/chat, e-commerce daur ulang, maupun sistem pembayaran online.

Sebagai produk inovatif, OBABAS akan menjadi solusi untuk menangani persoalan sampah dan juga sebagai akselerator menggeliatnya sektor riil masyarakat yang pada akhirnya akan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia**(Rahmat Mustafa)