MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Rabu, 28 Februari 2018

Warga dan Lurah Tamalanrea Respon Positif Satgas Drainase PU Bersihkan Wilayah BTP


(Foto: Istimewa)

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Guna wujudkan Kota Makassar dua kali tambah baik tentu membutuhkan upaya dari semua pihak.

Misalnya, di sektor kebersihan, Satgas Drainase PU Kota Makassar hinga sekarang sedang fokus membersihkan sedimen di dalam got di wilayah BTP, Jalan Kejayaan Utara, RT 7-8 Blok L, Rabu(28/02/2018).

Program Satgas Drainase ini dibentuk di era kepemimpinan Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto, yang saat ini sedang cuti Pilkada.

Lurah Tamalanrea, Aminuddin, mengatakan, adanya program satgas drainase sangat membantu pemerintah mewujudkan Kota Makassar yang lebih maju. Menurutnya, warga merasa nyaman ketika musim hujan datang karena mengurangi genangan air.

Aminuddin pun menghimbau warga agar memelihara kebersihan, seperti tidak membuang sampah di drainase yang telah diangkat sedimennya.

"Jadi kalau sudah mi petugas satgas drainase PU angkat sedimen, warga kami himbau tidak buang sampah sembarangan, apalagi kalau di got, karena itu akan jadi kotoran yang menyumbat got nantinya, mari kita jaga lingkungan ta," kata Aminuddin.

Salah satu warga BTP, Anty, megaku sangat senang dengan adanya satgas drainase di Blok L. Pasalnya, sejak drainase digali oleh petugas, aliran air di drainase sudah lancar dan genangan air saat hujan juga berkurang.

"Bagus sekali ini programnya, sangat memantu warga, kita tidak was-was lagi kalau hujan keras, karena aliran air di got lancar mi," ucapnya.

Sementara Kadis PU Makassar, Muhammad Ansar, mengungkapkan, jumlah Satgas Drainase PU Makassar saat ini ada 380 orang. Ke depan, sebutnya, rencana ditambah lagi sebanyak 100 personil guna memaksimalkan program pengerukan drainase.

"Kita akan tambah jumlah satgas drainase supaya pengangkatan sedimen lumpur di drainase bisa maksimal. Kita harap dengan adanya satgas drainase ini genangan akan bisa diminimalisir, utamanya saar musim penghujan datang," pungkasnya beberapa waktu lalu.* (Iskandar Burhan)