MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 25 Maret 2018

IPI: Elit Kerabat Dekat Appi Diduga Mainkan Wacana Kotak Kosong

Foto: Istimewa  

smartcitymakassar.com - Makassar - Wacana kotak kosong di Pilkada Makassar ditengarai tak terlepas oleh pengaruh elite nasional yang berada di belakang Appi-Cicu.

Selain elite partai, ketokohan Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud yang nota bene merupakan kerabat dekat kandidat nomor urut 1 Munafri Arifuddin ini tak bisa dipungkiri bekerja untuk pemenangan Appi-Cicu.

"Sebuah hal yang lumrah kalau kita membantu keluarga, jadi memang pengaruh kerabat ini juga sulit dihindari, tapi tugas kita semua untuk memantau proses jalannya proses demokrasi ini," ungkap Direktur PT Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir, dalam bedah Pilwalkot Makassar di Warkop Dottoro, Minggu (25/3/2018)

Pada acara yang mengangkat tema 'Kotak Kosong Dipaksakan, Demokratiskah?' Suwadi berpendapat, KPU sedang menghadapi ujian berat lantaran melawan hegemoni atau kekuatan besar di belakang Appi tersebut.

Olehnya, semua pihak perlu melibatkan diri untuk mengawasi dan mengikritisi jangan sampai ada kecurangan yang dapat merugikan pihak tertentu. "Betul, tapi kalau itu masih normatif maka kita tempatkan sebagai bagian dari proses demokrasi," imbuhnya.

Meski demikian, di Pilkada manapun kotak kosong kata dia selalu memberikan pembelajaran demokrasi yang buruk kepada masyarakat. Memberikan kesan bahwa masyarakat dipaksa kepada satu pilihan saja.

"Di sinilah peran elite harus jernih melihat masalah tersebut, ini juga demi menghindari kegaduhan di tengah tensi politik yang terus meningkat di Makassar," imbaunya.

Terlepas dari itu, tren positif yang diraih Danny sejauh ini memberikan peluang besar untuk memenangkan Pilkada jika tetap head to head tetap berlangsung.

"Berdasarkan hasil riset hampir semua lembaga survei baik lokal dan nasional menempatkan pak Danny di posisi tertinggi sehingga berpeluang memenangkan Pilkada, diatas kertas DIAmi sebenarnya mengungguli rivalnya tersebut," jelas Suwadi.

Menurut Suwadi, keunggulan Danny terbaca pada jejak rekam kepemimpinannya yakni kerja nyata dan prestasi yang baik sehingga kepercayaan masyarakat masih cukup besar. 

"Dan jaringan pak Danny sebagai petahana juga tak boleh dipandang sebelah mata, kita lihat hubungan beliau dengan elit juga sangat baik, apalagi masih ada beberapa parpol di belakang pak Danny, tentu mereka juga akan bekerja untuk kemenangannnya," ungkap Suwadi. (Ril/Iskandar Burhan)