MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 17 Maret 2018

Soal Program Kebersihan, Danny Sudah Berhasil, Appi-Cicu Baru Berencana


(Foto: Istimewa)

Smartitymakassar.com --Makassar- Program pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) terkesan jauh tertinggal dari prestasi yang telah diraih Moh Ramdhan Pomanto. Hal ini tercermin saat debat kandidat yang diinisiasi oleh KPU Makassar di Hotel Clarion, Jalan AP. Pettarani, Makassar, Jumat (16/03/2018) malam.

Berawal saat Appi, sapaan Munafri Arifuddin, diberikan pertanyaan oleh Moderator Iqbal Sultan soal mengatasi kebersihan dan sampah yang volumenya tiap tahun bertambah.

Menanggapi pertanyaan moderator, Appi langsung mengkritik Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) yang terletak di Kecamatan Antang. Menurutnya, TPA di Antang tidak boleh dibiarkan begitu saja dan semestinya ada peningkatan.

"Tempat pembuangan akhir yang ada di Antang, ini tidak bisa dibiarkan seperti ini saja. Sementara kota-kota di dunia mampu memberikan penanganan yang maksimal terhadap pengolahan sistem sampah," kata Appi.

Dia melanjutkan, terlalu banyak hal yang kita bisa lakukan dengan waste to energy (limbah untuk energi). "Jelas, waste to energy, ini harus kita laksanakan dan mengedukasi seluruh masyarakat untuk menjadikan sampah bukan musuh, tapi sampah akan memberikan income," lanjutnya.

Bahkan, dalam kritikannya juga seolah mengapreasiasi kesuksesan Danny. Pasalnya program Bank Sampah Makassar yang sudah duakui sebagai pioner Indonesia, barulah dicanangkan Appi-Cicu.

"Di Makassar ini ada yang namanya bank sampah. Bank sampah ini adalah salah satu solusi untuk meberikan penyelesaian masalah sampah yang ada," ucapnya.

"Sampah-sampah yang ada di Kota makassar ini tidak boleh dijadikan hal-hal yang merugikan masyarakat. Tidak boleh dijadikan alat untuk memberatkan kehidupan-kehidupan masyarakat. Kembali saya sampaikan bahwa solusi yang terbaik adalah waste to energy," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Indira Mulyasari Paramastuti hanya tersenyum manis. Dalam pernyataanya mengesankan bahwa apa yang disampaikan Appi sudah menjadi keberhasilan Danny Pomanto di periode pertamanya.

"Wah. Kalau seandainya kami punya tongkat ajaib. Ting, satu kali bunyi semuanya beres. Tapi ini tidak mendidik, semua harus berproses. Hidup pun juga harus berproses, jadi proses-proses inilah yang nantinya akan menjadi proses kedepannya untuk menjadi sebuah hal yang besar," kata eks Wakil Ketua DPRD Makassar ini.

Sementara Danny yang diberikan kesempatan langsung menyampaikan tanggapan bak "pukulan telak mematikan". Danny langsung menjelaskan data-data secara rinci bahwa apa yang dicanangkan Appi-Cicu sudah menjadi keberhasilan Kota Makassar.

Danny menyampaikan secara terbuka bahwa Waste to Energy sudah lama dijalankan di Kota Makassar. Bahkan sudah teruji dan menjadi percontohan Indonesia secara umum.

"Waste to energy itu pionirnya Indonesia, Kota Makassar. Anda baru bicara kita sudah kerja. Lihat itu Perpres. Perpres, Makassar itu ujung tombaknya Waste to Energy, terlambat ngomongnya," tegas Danny.

Sementara Bank Sampah, adalah program yang sudah lama dilakukan Danny di periode pertamanya. Bahkan menjadi peringkat pertama Bank Sampah se-Indonesia.

"Bank sampah itu, Makassar rangking pertama Bank Sampah di Indonesia. Orang semua belajar di sini. Terlambat," lagi-lagi Danny melayangkan jawaban "Skak Mat".

Untuk retribusi sampah, Danny kembali memberikan tantangan kepada Appi-Cicu. Bagaimana tidak, belum ada Kota di belahan dunia yang tidak memungut retribusi sampah. Pasalnya hal ini memang masalah yang harus serius diatasi.

"Dan kalau ada tidak berbayar sampah, tunjukkan di dunia kalau ada tidak berbayar," tandas Danny.* (Yud/Iskandar Burhan)