MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Rabu, 08 Agustus 2018

Inovasi 'Kucata'ki' Disdukcapil Makassar: Aplikasi Online untuk Kemudahan Layanan Publik


(Foto: Istimewa)

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menyebut aplikasi 'Kucata'ki' dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Makassar sebagai inovasi membanggakan.

“Lahirnya tradisi prestasi yang diawali dari sebuah inovasi yang sangat membanggakan yang digagas Disdukcapil kota Makassar adalah sebuah fenomena. Apa lagi aplikasi online ini tentu akan memberi kemudahan public service, utamanya akta kelahiran dan kematian,” ucap Danny Pomanto usai me-launching Aplikasi ‘Kucata’ki’ di Hotel Best Western, Rabu (08/08/2018).

Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Kota Makassar, Nielma Palamba, mengatakan akte kelahiran adalah sebuah dokumen yang memuat identitas, berfungsi sebagai salah satu dari perlindungan hukum seseorang. Ketika seseorang tidak memiliki akte kelahiran, dipastikan tidak akan mendapatkan layanan kesejahteraan sosial dan layanan publik lainnya.

“Hari ini kita me-launching pelaporan akte kelahiran sekaligus pelaporan peristiwa kematian berbasis online. Beberapa hari ini kita masih melakukan pelatihan puskesmas dan beberapa rumah sakit swasta untuk memanfaatkan aplikasi ini,” kata Nielma. Beberapa sudah berhasil, sebutnya, dan penggunaannya akan diserahkan hari ini.

Sementara untuk aplikasi pelaporan kematian berbasis online, menurut Nielma, pihaknya juga telah melakukan bimbingan teknis petugas kelurahan. Sehingga, jika ada yang meninggal, laporannya langsung ke server Disdukcapil Makassar.

Lanjutnya, tidak semua orang meninggal merasa membutuhkan akte kematian, sehingga hanya yang membutuhkan datang ke Capil. Melalui program ini, butuh atau tidak butuh akte kematian langsung tercatat oleh petugas yang ada di kelurahan secara real time. Data online ini juga berbasis nomor induk kependudukan.

Pesta demorasi ke depan, jelas Nielma lagi, juga akan semakin bagus. Tidak ada lagi warga yang sudah meninggal dipanggil memilih, oleh karena datanya tidak di-delete (dihapus).

Diakhir kegiatan, dilakukan MoU penerapan aplikasi online data kependudukan tersebut dengan Dinas Kesehatan, RSIA Catherine Booth dan RSIA Siti Khadijah III disaksikan Wali Kota Makassar.** (Iskandar Burhan)