MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 15 Desember 2015

Bahas Kota Dunia, Bappeda dan Humas Pemkot Makassar Gelar Coffe Morning



smartcitymakassar.com –MAKASSAR- Sebagai upaya mewujudkan kota Makassar sebagai kota dunia, pelibatan aktif warga sangat diperlukan. Hal ini mengemuka dalam bincang antara Bappeda dan media yang dikemas dalam bentuk coffee morning, sebagai wadah sharing antara pemerintah dan media selaku partner, membahas tentang penyusunan peraturan daerah tentang kota dunia, serta mengindentifikasi embrio kota dunia untuk Makassar, Selasa (15/12).

Coffee Morning yang difasilitasi oleh Humas Pemkot Makassar ini menghadirkan narasumber dari Bappeda Kota Makassar. Menurut Kepala Bidang sosial budaya Bappeda, Muh Amri Akbar, mewakili Kepala Bappeda menuturkan materi pokok dalam rancangan peraturan daerah tentang kota dunia mencakup dua hal yakni terkait pelayanan dan kualitas hidup.

"Dari segi pelayanan terdiri dari beberapa aspek diantaranya pendidikan, kebakaran dan tanggap darurat bencana, kesehatan, rekreasi, keamanan, sampah padat, air limbah, transportasi, air, energi, keuangan, investasi, pemerintahan dan perencanaan kota," ujar Amri Akbar. 

Sedangkan kualitas hidup dilihat dari aspek agama, budaya, keterlibatan masyarakat, ekonomi, lingkungan, perumahan, kesejahteraan sosial, teknologi dan inovasi. Selain itu, sistem kota dunia tidak hanya berorientasi pada kerjasama ekonomi namun menjadi titik temu penerapan prinsip universal pembangunan kota. "Sistem kota dunia harus menjadi pelopor terwujudnya fungsi kota sebagai ruang bagi manusia untuk memanusiakan dirinya dan sesama," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Sub-Bagian (kasubag) Perundang- Undangan Bagian Hukum Bappeda, Umar SH, mengungkapkan beberapa kajian yang harus ditempuh sebelum menetapkan ranperda, demikian pula dengan perda kota dunia nantinya, namun yang patut mendapat perhatian bersama, yakni keberhasilan dari perda yang telah dibuat tentu membutuhkan peran aktif dari masyarakat, sebagai bagian dari kota Makassar. "Semisal untuk permasalahan persampahan, dengan program LISA, tentu dapat berhasil jika didukung penuh oleh partisipasi masyarakat," tuturnya.* (Iskandar Burhan)