MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Rabu, 16 Desember 2015

Beda Techno Park Makassar dengan Kota Lain



smartcitymakassar.com –MAKASSAR- Kehadiran Rumah Software Indonesia sebagai bagian dari Makassar Techno Park menjadi momentum besar dalam menggelindingkan kreativitas para perancang software serta komunitas IT di Kota Makassar.

Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto menyampaikan bahwa Tecno Park Makassar memiliki perbedaan dengan Tecno Park kota lain. “Bila kota lain membangun dulu Tecno Park-nya lalu menciptakan software, Kota Makassar justru membalikkannya” kata Wali Kota sewaktu memberi sambutan pada acara “Kick Of Rumah Software Indonesia”, Senin (14/12) lalu.

Diterangkan oleh Wali Kota Makassar bahwa sebelum Tecno Park hadir, Kota Makassar sudah menjalankan berbagai aplikasi IT untuk berbagai jenis pelayanan masyatakat. Misalnya Telemedicine yang dibuat oleh perangcang dari Unhas. Begitu pula dengan Bank Sampah Virtual yang dirancang oleh komunitas persampahan Makassar

Di samping itu, kota Makassar juga telah mempunyai Operation Center. Kota Pertama yang memiliki Big Data, one car fol all yakni smart card. “Keberadaan Operation Center Makassar dengan penyimpanan data yang besar mempercepat pengambilan keputusan”, katanya. Pengambilan keputusan yang cepat dengan ditunjang akurasi data yang terintegrasi merupakan hal yang menjadi bagian sangat penting dalam proses merancang sebuah kota cerdas (smart city).

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu menyampaikan apresiasinya yang besar terhadap kehadiran Rumah Software ini. Menurutnya, di era teknologi informasi (IT) ini sangat diperlukan adanya sebuah pola komunikasi antara pemerintah, masyarakat serta komunitas. “Proses ini tampaknya sudah berjalan baik”, ucapnya.

Konsep Triple Helix, dimana adanya sinergi dinamis antara pemerintah-perguruan tinggi/penelitian-swasta atau masyarakat, menjadi bagian yang sangat penting dalam membangun smart city ke depan. Saling sinergi dan saling mendukung menjadi faktor kunci berhasilnya sebuah kota membangun dirinya.

Sementara itu, Direktur Industri Elektronika dan Telematika pada Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi, Kementerian Perindustrian RI, Ignatius Warsito menyampaikan bahwa keberadaan Techno Park pada kota dengan yang mengusung konsep smart city merupakan sebuah keniscayaan, “Smart City tanpa Techno Park itu bagai sayur tanpa garam”, katanya. * (Iskandar Burhan)