smartcitymakassar.com -MAKASSAR- Dibentuk dengan basis
idealisme yang kuat, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) AIKO Makassar
hadir dengan perspektif pendidikan yang agak unik. Salah satunya adalah
bagaimana secara dini mengenalkan anak didik pada beragam profesi yang ada pada
masyarakat lingkungannya.
Ruang bermain itu nampak apik. Riuh anak-anak telihat lepas
bebas mengekspresikan dirinya. Sesekali terdengar percakapan di antara mereka
yang berlangsung sangat menarik karena dilakukan dalam bahasa Inggris. Memang,
metode pengajaran yang digelar oleh PAUD AIKO Makassar ini terbilang sedikit
unik. Pengajaran dan pengenalan terhadap bahasa Inggris pada anak didik tidak
dilakukan di dalam kelas, namun berlangsung di tempat bermain.
Menurut Harmiah, Head Student AIKO Makassar, model
pengajaran seperti ini memang pas untuk
anak usia dini. Belajar sambil bermain serta menanamkan basis pengenalan
langsung pada praktek menjadikan anak didik merasa tidak terbebani. “Kami
menghindari pengajaran yang berorientasi pada tugas”, ucap Harmiah. Maka tidak
mengherankan bila di sela-sela riuh rendah anak-anak bermain, percakapan dalam
bahasa Inggris kerap terdengar.
Berlokasi di Jalan Sunu Kompleks Unhas Blok IX No.3
Makassar, PAUD AIKO Makassar mulai berdiri sejak tahun 2010 lalu. Menurut Ketua
Yayasan PAUD AIKO Makassar, Dewi Arni, SE, visi-misi yang diemban lembaga
pendidikannya adalah menjadikan lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan dan
menghasilkan generasi berakhlak, cerdas, berkualitas dan berdisiplin. Semua itu
diharapkan bisa berujung pada sikap anak didik yang berkarakter kerja keras,
kerja cerdas, kerja tulus dan kerja ikhlas.
Dalam konteks implementasi visi-misi itulah lembaga PAUD
AIKO Makassar terlihat menonjol di antara berbagai lembaga pendidikan pada
level usia dini yang ada di Kota Makassar. Penekanan yang kuat terhadap
pengenalan dini ‘dunia profesi’, menjadikan metode pengajaran di PAUD AIKO
Makassar memiliki keunggulan tersendiri.
Maka di setiap hari Selasa, anak didik datang ke sekolah
dengan mengenakan busana berbagai profesi. Ada yang datang dengan busana
seragam dokter, tentara, polisi, perawat dan lain-lain. Menurut Harmiah, kedatangan
anak didik dengan busana seragam profesi ini tidak hanya berhenti pada sekedar
cara berpakaian semata, namun lebih dari itu, busana seragam profesi ini
dijadikan bagian dari pengenalan dini terhadap berbagai profesi tersebut secara
lebih mendalam. Di sana, anak didik
dikenalkan tentang apa yang menjadi tanggungjawab serta tugas yang diemban oleh
setiap profesi tersebut.
Serupa dengan lembaga pendidikan usia dini yang lain, inti
dari setiap pengajaran di PAUD AIKO Makassar adalah pembentukan karekter
anak-didik menjadi pilar utama dari setiap metode pengajaran yang dilakukan.
Namun yang menjadi keunggulan dari PAUD AIKO Makassar ini adalah bagaimana menjadikan anak didik
secara bebas mampu berkreasi tanpa ada perasaan takut disalahkan. Di samping
itu, metode pengajaran yang diterapkan juga didesain agar keterikatan emosional
antara anak didik-guru-orang tua terjalin baik. Maka di setiap hari Jumat,
karya dan kreasi yang anak didik dibawa pulang untuk diperlihatkan pada orang
tua masing-masing.
Tidak berhenti di situ saja, menurut Ketua Yayasan PAUD AIKO
Makassar , Dewi Arni, SE, ke depan lembaga pendidikan ini akan membuka ruang konseling. “Disinilah nanti guru, orang
tua dan anak didik diajak untuk mampu mengenal serta mengetahui lebih mendalam
tentang minat dan keinginan (cita-cita) anak didik”, ujar Dewi Arni. Hal ini
dilakukan karena selama ini, masih banyak diantara anak didik yang tidak tahu
apa yang menjadi minat dan cita-citanya. Dengan adanya ruang konseling ini, kehadiran PAUD AIKO Makassar memang layak
diacungi jempol.* (Iskandar Burhan)