Smartcitymakassar.com. --Makassar- Definisi kota yang sukses sekarang mengalami transformasi. Hal tersebut diakibatkan adanya desakan globalisasi, kemajuan pesat teknologi serta urbanisasi. Sebelumnya, kota dianggap berhasil diukur dari besarnya dan karakter sejarahnya.
Sekarang ini, kota nampak harus hidup dalam lingkungan inovasi, menjadikan kotanya hidup (liveability), serta kemampuan bertransformasi dan beradaptasi secara terus-menerus terhadap desakan perubahan sosial ekonomis, seperti ditulis oleh Colin Dyear, Presiden dan CEO JLL di laman World Economic Forum.
CMI atau City Momentum Index (CMI) yang dikeluarkan oleh JLL, sebuah firm jasa professional dan financial, adalah salah indeks mengukur kota yang paling dinamis berdasarkan kondisi seperti diuraikan Colin Dyer. Indeks ini melacak dan mengukur laju perubahan ekonomi kota (urban economies) serta pasar real estate komersial, serta ukuran daya-tahan masa depan kota (future proofing).
Hasil indeksnya menyangkut real estate mengakui peran kunci real estate dalam percepatan momentum sebuah kota dengan menyediakan infrastruktur dan linngkungan bagi kreatifitas, produktifitas dan inovasi dan kewirausahaan. Ini menyebabkan peran real estate komersial berubah dari sekedar bisnis perumahan menjadi pengembang lingkungan buatan yang menarik perusahaan serta orang-orang bertalenta.
Ada 20 kota paling berhasil, dari indeks tersebut, dalam hal program inovatif dan visioner. Misalnya pembangunan kampus dan pusat penelitian baru di wilayah White City di London, di Roosevelt Island di New York, dan pembaruan kota Tokyo sebagai tempat Olimpiade Musim Panas 2020 nantinya.
Di kota Bangalore dan Shenzhen menjadi 'rumah' bagi sejumlah perusahaan teknologi paling berkembang di dunia, begitu juga di kota Nairobi yang membangun pusat teknologi Konza Technology City.* (Riad Mustafa)
(Sumber: Web World Economic Forum / Colin Dyer, JLL)
