MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 24 Januari 2016

Proses Integrasi Jamkesda Pemkot Makassar Masih Tunggu Verifikasi BPJS




smartcitymakassar -MAKASSAR-- Proses pengintegrasian dari sistem Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Makassar ke Badan Penyelenggara Jasa Sosial (BPJS) Kesehatan untuk sementara tertunda.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan, tertundanya proses integrasi karena Dinkes Makassar masih menunggu hasil verifikasi BPJS. Padahal, target integrasi tuntas Januari, namun mulur hingga Februari mendatang. Verifikasi yang ditunggu ini terkait jumlah warga miskin yang berhak menerima bantuan BPJS.

"Proses verifikasi banyak sekali ditemukan nama ganda penerima Jamkesda. Begitu pula dengan adanya temuan masih banyak warga miskin yang belum terdaftar Jamkesda. Ada juga orang kaya yang masuk dalam daftar penerima Jamkesda. Sehingga semua daftar nama harus dibersihkan sebelum diserahkan ke wali kota untuk dibuatkan surat keputusan,” kata Naisyah, Minggu (24/1).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan, batas waktu verifikasi per 25 Januari 2016. Dan Februari, semua proses integrasi selesai. Namun, verifikasi ulang tetap akan dilakukan setiap 3 bulan. Verifikasi ulang untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Pemkot Makassar, katanya, mengangarkan Rp42 miliar untuk membayar iuran BPJS warga miskin. Iuran BPJS ditanggung 100 persen. Namun, diharapkan jika sudah mampu, penerima manfaat bisa melapor agar bisa dialihkan ke warga lain yang membutuhkan.

Hasil studi pelaksanaan skema jaminan kesehatan nasional dan kota (JKN/K) menemukan data, bahwa sebanyak 333.343 warga Makassar berhak mendapatkan kartu Indonesia sehat (KIS). Kemudian 174 ribu warga akan difasilitasi oleh pemerintah Kota Makassar. Artinya dari 1.783.681 penduduk Makassar, sebanyak 507.342 warga mendapatkan fasilitas kesehatan dari pemerintah pusat dan kota. “507.342 warga inilah yang sementara diverifikasi oleh BPJS,” papar Naisyah.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar (BP3A) Tenri A Palallo mengatakan semua warga yang masuk daftar harus diverifikasi oleh masyarakat. Masyarakat harus disadarkan tentang pentingnya menjadi warga yang beradab. Jika tidak berhak menerima bantuan, jangan terima bantuan itu.

Lebih lanjut Tenri, petugas di lapangan juga harus memperhatikan aspek gender dalam memberikan subsidi. "Sebab, perempuan dan anak mendominasi warga miskin di Makassar."Demikian kata Mantan kabag Humas ini. * (Iskandar Burhan)