MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 24 Januari 2016

drg. Andi Rukwati Ningsih, M.Kes.: Merangkul Tiga Dunia



Smartcitymakassar.com. --Makassar- Ada senyum senantiasa berkembang dari sosoknya yang mungil. Ditemui SmartCity Magazine di  tempat prakteknya,  Safira Dental Care, Jalan Ujung Pandang Baru No.3, drg. Andi Rukwati Ningsih M.Kes atau lebih karib disapa Ruken memang sosok yang mampu dengan cepat mencairkan suasana. Inilah kesan pertama yang paling melekat dari diri ibu lima anak ini. Sifat 'low profile' serta ramah terlihat sangat kental mewarnai pribadinya.

Bagi seorang Rukwati, hidup adalah sebuah proses yang terus mengalir. Menjalani hidup dengan nilai-nilai keikhlasan adalah prinsip yang senantisa ditekuninya. Dan hal yang terpenting adalah menjadikan hidup terlihat gampang dan tidak rumit. Inilah salah satu kunci mengapa sosok yang lahir 26 Oktober 1969 ini senantiasa terlihat segar dan tampil riang.

Namun untuk meraih hidup seperti itu memang tidaklah mudah. Bagaimana tidak, dalam kesehariannya, Rukwati Ningsih mau-tidak mau harus mampu ‘merangkul tiga dunia’ sekaligus. Di samping sebagai seorang ibu dari lima anak, menjadi PNS di Dinas Kesehatan pemerintahan kota (Pemkot) Makassar, dia juga menekuni profesi dokter gigi dengan membuka praktek kesehatan gigi di rumahnya. Dengan demikian, persoalan yang tersulit adalah bagaimana membagi ruang dan waktu bagi ‘tiga dunia’ tersebut dalam kesehariannya.

Sukses yang cemerlang dalam menyiasati dan membagi waktu inilah yang menjadikannya seorang 'supermom' bagi anak-anaknya. Memang bagi Rukwati, anak-anak adalah segalanya dalam hidup ini. Hampir seluruh energi hidupnya dipersembahkan untuk semua buah hatinya ini. Bagi sosok lembut ini, anak-anaknya yakni A. Fajar Armada Anugrah Mattappa, A. Annisa Tiara Marina, A. Farid Arighi Patawari, A. Allysa Maharani Kansa dan A. Azizah Zafira Yasmin adalah anugerah terbesar dan menjadi penyemangat hidup yang tak henti. Di sela rutinitas yang menyedot kesehariannya, dokter gigi yang bertugas di Puskesmas Rappokalling Makassar ini, tidak pernah abai menyediakan waktu luang bagi anak-anaknya. Menjadi seorang ibu sekaligus sahabat bagi anak-anaknya yang telah merangkak remaja adalah bagian yang paling menarik dalam kesehariannya.

Membangun komunikasi yang karib dengan buah hatinya serta tetap memelihara nilai-nilai religiusitas dalam keluarga adalah bagian terpenting dalam memperkokoh bangunan keluarga yang menjadi prioritas hidupnya. Bagaimanapun, bagi Rukwati nilai-nilai hidup yang berpegang pada tuntunan agama di era global seperti saat ini sangat penting. Dengan demikian, “menjaga komunikasi yang terbuka dengan anak-anak merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi”, ucapnya.  

Banyaknya kasus di media massa saat ini yang memberitakan penelantaran anak oleh orang tuanya, benar-benar membuatnya prihatin. Padahal anak merupakan titipan Tuhan yang demikian berharga bukan saja di dunia namun juga kelak di akhirat. “Anaklah yang kelak bisa mendoakan orang  tuanya”, tuturnya.  

Satu hal yang juga menarik dalam ruang keseharian Rukwati  di sela kepadatan aktivitasnya adalah bagaimana sosok energik ini tetap memelihara ruang komunikasi sosialnya. Silaturrahim serta komunikasi dalam memperteguh jalinan sosial tak pernah diabaikan. Memegang teguh pesan bijak  orang tuanya bahwa banyak kawan banyak rezeki  adalah keyakinan yang selama ini diterapkannya. Inilah yang menjadikan sosok ibu ini sering menjadi tempat keluh kesah kawan-kawannya.

Di sisi lain, hal yang juga sangat menginspirasi dari sosoknya adalah kepeduliannya terhadap realitas lingkungan sekitarnya. Sifat cepat tersentuh dan tergugah memang menonjol dalam dirinya. Pernah suatu ketika dia bertemu dengan seorang ibu tua yang mengalami penyakit katarak pada matanya. 

Rupanya sang ibu ini tak mengetahui bahwa pemerintah kota telah menerapkan program kesehatan gratis bagi yang tak mampu. Rukwati kemudian sangat tergugah dan langsung menghubungkan dengan seorang kawan sejawatnya untuk menolong sang ibu tua ini. Bahkan tidak sampai di situ saja, dia juga membekali sang ibu tua ini dengan biaya tansportasi sampai sang ibu total dinyatakan sembuh.

Agaknya, ‘merangkul tiga dunia’ dalam kesehariannya merupakan bagian yang demikian menginspirasi pada sosok Andi Rukwati Ningsih. Kemampuannya memanejemeni waktu dan tetap mampu memelihara sisi kepeduliannya terhadap lingkungan sekitarnya menjadikannya sosok yang patut diapresiasi oleh kalangan perempuan Indonesia. Sosok ibu yang luar biasa dan pantas dijadikan panutan.* (Makmur Gazali)