MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 04 Juni 2016

Ramadhan Datang, Semua Senang

Foto: SmartCity Magazine & Online News and Information® (2016)


Agaknya bulan suci Ramadhan adalah sebuah bulan yang paling ditunggu oleh siapa pun, bahkan oleh penganut agama lain di luar Islam. Bagaimana tidak, pada bulan ini, atmosfir yang dihadirkan memang  demikian luar biasa. Pola hubungan dan interaksi warga menjadi teduh dan damai. Semangat berbagi, bersilaturrahim dan bersedekah terlihat demikian dominan. Dengan begitu, gerak laju perekonomian pun mengalami  percepatan putaran yang kencang seiring dengan antusiasme masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi dan sosial di sana.

Smartcitymakassar.com. --Makassar-  Ramadhan datang, semua pasti senang. Kalimat ini memang pantas disematkan pada bulan suci umat Muslim ini. Jelang memasuki bulan yang biasa disebut “bulan seribu ampunan” ini, suasana di kota Makassar, sudah terasa di berbagai tempat. 

Berbagai jenis usaha seperti perhotelan, jasa layanan catering, produk-produk makanan, busana muslim  sampai dengan usaha home industry musiman seperti produk sajadah, tasbih serta songkok (kopiah) muslim bermunculan memanfaatkan momentum bulan Ramadhan ini untuk menggenjot omzet mereka.

Melajunya sektor ekonomi warga kota saat memasuki bulan Ramadhan memang merupakan berkah tersendiri. Berbagai ornament serta pernak-pernik yang mengusung suasana religi menjadi bagian yang mewarnai suasana bulan ini. Spanduk, baliho serta berbagai media yang berisi ucapan ‘selamat menjalankan ibadah puasa’ mulai bertebaran di jalan dan mengisi kolom-kolom diberbagai media massa. Semuanya terlihat demikian bersinegis dalam putaran orbit suasana bulan suci Ramadhan.

Seminggu sebelum memasuki Ramadhan, hotel-hotel di kota Makassar mulai terlihat berbenah diri. Mereka berpacu menyiapkan tawaran berbagai jenis ‘paket layanan’ yang dianggap bisa menarik warga kota dan pelancong untuk menikmati jasa layanan mereka. Restoran dan rumah makan pun tak ingin ketinggalan. Berbagai ‘paket menu’ disediakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. 

Hal ini juga terlihat di berbagai jenis usaha lainnya. Beraneka macam promosi digelontorkan dengan mengambil tema suasana religiusitas bulan Ramadhan. Rumah-rumah busana (butik) muslimah menjadi tempat favorit berbelanja kaum wanita perkotaan dan kuliner serta kue-kue penganan ‘buka puasa’ tumpah ruah di berbagai tempat.


Foto: SmartCity Magazine & Online News and Information® (2016)

Yang juga tak kalah menarik adalah bermunculannya berbagai tradisi warga yang hanya ada di bulan suci umat muslim ini. Bila menjelang waktu Mahgrib dan ‘berbuka puasa’, para warga kota kerap berkumpul di ruang-ruang publik yang akrab diistilahkan ngabuburit, maka di waktu menjelang pagi, setelah santap sahur dan shalat Subuh, warga kota biasanya keluar rumah dan menikmati suasana sejuk menjelang tibanya pagi hari.

Suasana bulan Ramadhan memang luar biasa dalam menggerakkan seluruh potensi kota, baik itu warga perorangan, dunia usaha, pemeritah kota (pemkot) serta berbagai perkumpulan serta komunitas dikota Anging Mammiri ini. Bagaimana tidak, atmosfir spiritualitas yang memayungi bulan ini juga mampu, bahkan menjadi ‘pencetus’ bersinerginya nilai-nilai religiusitas dengan gerak aktifitas roda perekonomian kota. 

Agaknya, inilah makna hakiki Ramadahan dalam nilai spiritualitas Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi seluruh alam semesta). Atau barangkali bisa dikatakan dengan sebuah kalimat sederhana: “Ramadhan datang semua senang”.* (Makmur Gazali)