MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 29 Januari 2017

Prorgam BULo: Bangun Lorong Secara Terpadu dan Adaptif


(Foto: Humas Pemerintah Kota Makassar, 2017)

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Dikutip dari kompas.com (5 Januari 2017) harga cabai di Kalimantan mencapai Rp 150.000 per kilogram (kg), di Jawa Barat yang merupakan sentra cabai, harganya sudah di atas Rp 100.000 per kg. Sementara di DKI Jakarta masih di kisaran Rp 100.000 sampai Rp 110.000 per kg.

Cuaca buruk, kelangkaan produksi cabai,  turunnya konsumsi dan daya beli masyarakat ditengarai sebagai pemicu harga cabai kian melangit.


Dua tahun lalu, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menggagas program BULo (Badan Usaha Lorong). Cabai menjadi komoditi unggulannya. Wali Kota Danny sudah mencium 'pedasnya' cabai jauh sebelumnya dan menyiapkan solusinya lewat BULo.


Membangun sistem dari BULo memerlukan satu tahun, sebelum diluncurkan pada Senin (19/12/2016) lalu bertempat di Kelurahan Bonto Makkio Kecamatan Rappocini, Makassar.

"Membangun sistem dari hulu ke hilir. Mulai dari pembibitan, penyemaian, penanaman, panen hingga pemasarannya bahkan perputaran modal di masyarakat," terang Wali Kota Danny.

Geliat BULo di bulan kedua sejak peluncurannya berhasil menggaet dukungan, seperti dari dari Menteri Pertanian RI Amran Sulaeman dan Kantor BI Perwakilan Sulawesi Selatan. Menteri Amran Sulaiman akan membantu 150,000 bibit cabai, sementara Kantor BI Sulsel membantu Pemkot Makassar di sisi manajemen pemasarannya.

BULo yang merupakan kelanjutan dari Program Lorong Garden (Longgar) dengan demikian membidik warga Makassar yang berada di lorong-lorong. Program Longgar sendiri telah mentransformasi sekitar 80% dari total 7,526 lorong di Kota Makassar menjadi lebih hijau, bersih dan tertata.

Ditargetkan tak kurang dari 500 lorong sebagai lahan penanaman cabai di program BULo. Nantinya, hasil penjualan cabai BULo akan dibeli oleh Pemkot Makassar. Hasilnya akan dikembalikan ke masyarakat dengan pembagian 30% untuk deposito pendidikan anak lorong sehingga mereka dapat bersekolah hingga jenjang perguruan tinggi.

30% lainnya digunakan untuk mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah) di lorong-lorong, dan selebihnya 40% dinikmati oleh penggiat BULo.

Pada hari Minggu, 29 Januari 2017, bertempat di Perumahan Griya Prima Tonasa, Kecamatan Biringkanaya, langkah BULo dimulai lewat gerakan penanaman 10.600 bibit cabai BULo oleh 10.600 orang yang dipimpin oleh Wali Kota Danny.

Mendampingi Wali Kota Danny, ada Wakil Wali Kota Makassar Dr. Syamsu Rizal, Sekertaris kota Makassar Ibrahim Saleh, Ketua TP PKK Makassar Indira Jusuf Ismail bersama wakilnya Melia Fersini, dan Ketua DWP Makassar Andi Marlina Ibrahim Saleh.

Penanaman bibit cabai BULo juga diikuti camat dan lurah se-Kota Makassar dan pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Kota Makassar, Perusahaan daerah, ormas, dan komunitas masyarakat.* (Ade Ismar Gobel / M. Yushar M.)