(Foto: Kantor Bagian Humas Pemerintah Kota Makassar, 2017)
Smartcitymakassar.com. --Makassar- Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, baru saja dinobatkan sebagai Wali Kota Teladan 2017 oleh salah satu media terbesar nasional, Tempo.
Karena hal itu, Danny kembali diminta berbagi gagasan menjadi narasumber dalam Ngobrol Tempo bertajuk "Mencari Alternatif Solusi Pengelolaan Sampah Perkotaan" di Hotel JS Luawansa, Kuningan, Jakarta, (06/03/2017).
"Tempo sebagai salah satu media terbesar di Indonesia membuat suatu diskusi tataran kebijakan tentang pengolahan persampahan. Alhamdulillah kami dipercaya menjadi narasumber membincang keberhasilan strategi mengelola persampahan yang diterapkan di Makassar," kata Danny sapaan Ramdhan Pomanto.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Makassar Firman H. Pagarra menyampaikan, jika Wali kota Makassar akan berbicara tentang bagaimana Makassar dengan segala keterbatasannya mampu mengelola sampah dengan baik menjadi sesuatu yang bernilai. Di antaranya, sebutnya, adalah program Bank Sampah, Sampah Tukar Beras, TPA Bintang Lima, dan program strategis lainnya.
"Prinsip kita, sampah akan menjadi sampah apabila tidak diangkut, diangkat dan tidak diolah. Namun, ia bisa bernilai ekonomis, serta tidak akan menjadi sampah apabila masyarakatnya tahu memperlakukannya setidaknya membuang sampah pada tempatnya," tambah Firman.
Danny adalah satu-satunya wali kota (kepala daerah) pada kegiatan tersebut, panel bersama beberapa narasumber lainnya dari Indonesian Solid Waste Association dan Kementerian Lingkungan Hidup RI di hadapan berbagai organisasi dan perusahaan yang bergerak di bidang persampahan.* (Ade Ismar Gobel / Iskandar Burhan)
"Tempo sebagai salah satu media terbesar di Indonesia membuat suatu diskusi tataran kebijakan tentang pengolahan persampahan. Alhamdulillah kami dipercaya menjadi narasumber membincang keberhasilan strategi mengelola persampahan yang diterapkan di Makassar," kata Danny sapaan Ramdhan Pomanto.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Makassar Firman H. Pagarra menyampaikan, jika Wali kota Makassar akan berbicara tentang bagaimana Makassar dengan segala keterbatasannya mampu mengelola sampah dengan baik menjadi sesuatu yang bernilai. Di antaranya, sebutnya, adalah program Bank Sampah, Sampah Tukar Beras, TPA Bintang Lima, dan program strategis lainnya.
"Prinsip kita, sampah akan menjadi sampah apabila tidak diangkut, diangkat dan tidak diolah. Namun, ia bisa bernilai ekonomis, serta tidak akan menjadi sampah apabila masyarakatnya tahu memperlakukannya setidaknya membuang sampah pada tempatnya," tambah Firman.
Danny adalah satu-satunya wali kota (kepala daerah) pada kegiatan tersebut, panel bersama beberapa narasumber lainnya dari Indonesian Solid Waste Association dan Kementerian Lingkungan Hidup RI di hadapan berbagai organisasi dan perusahaan yang bergerak di bidang persampahan.* (Ade Ismar Gobel / Iskandar Burhan)
