MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Minggu, 24 Desember 2017

Danny Pomanto: Hadapi Cuaca Ekstrim Bulan Desember Ini Perlu Penanganan Bersama


(Foto: Humas Pemkot makassar)
smartcitymakassar.com - Makassar - Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto kembali mengingatkan di penghujung tahun 2017 atau bulan Desember memerlukan banyak konsentrasi.

Di mana bulan tersebut adalah musim hujan. Bukan hanya di Makassar, bahkan cuaca ekstrim mewarnai seluruh dunia. Topan begitu intens, di beberapa daerah di Indonesia.

“Perubahan cuaca yang berdampak di kota Makassar adalah menjadi tugas bersama pemerintah kota, TNI, Polri dan seluruh unsur lapisan masyarakat,” ucapnya.

Pernyataan ini disampaikannya pada Gerakan Makassar Salat Subuh Berjamaah (GMSSB) di Mesjid Raya Makassar, Minggu (24/12/2017).

Akibat cuaca ekstrim ini, kata Danny beberapa wilayah di dunia, termasuk Makassar terendam dan banjir secara massif. Hal ini adalah ujian Tuhan dan sebuah kesempatan bagi semua untuk lebih berbenah lagi.

“Mari melihat setiap peristiwa yang terjadi dengan hati bersih. Jika tidak, peristiwa itu tidak memberi manfaat bagi kita semua. Jangan banjir sudah selesai, tapi banjir caci maki luar biasa, yang semakin tinggi,” pungkasnya.

“Jangan terlalu banyak bertengkar sampai nanti tidak sadar kita tenggelam oleh air. Jangan tunggu orang tenggelam karena sibuk mencaci, jangan sampai terlalu banyak waktu bertengkar tidak ada solusi,” katanya lagi.

Bertindak sebagai imam kali ini yakni Imam Besar Mesjid Raya Makassar, Syaikh Abdul Malik Assagaf, MA dan pembawa ceramah agama yakni Ust. Misbahuddin.

Dalam ceramah yang dibawakan, Ust. Misbah memuji gagasan Danny dengan pelaksanaan GMSSB tersebut. Menurutnya tidak gampang seorang pimpinan pemerintahan mencetuskan sebuah ide yang syarat makna religi.

“GMSSB ini adalah pintu gerbang, yang dibuka wali kota agar orang mencintai salat. Kita berharap ini menjadi berkah, sebab satu kesyukuran saat mendengar berbagai bencana di tempat lain, menimbulkan banyak korban, namun tidak sampai seperti itu di Makassar,” pungkasnya. (*Iskandar Burhan)