MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 09 Desember 2017

Tanggapi Munculnya Asumsi 'Begal KTP', Politisi Abdi Asmara Ajak Kedepankan Kedewasaan Berpolitik


(Foto: Facebook Abdi Asmara)

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Politisi Partai Demokrat, Abdi Asmara, meyakini KPU sebagai penyelenggaran perhelatan pesta demokrasi lima tahunan mengedepankan profesionalisme kerja.

"Walaupun ini sudah masuk ranah politik, kita percaya KPU bersikap profesional, melaksanakan segala tahapan sesuai aturan, dan menjaga netralitas demi suksesnya Pilkada Makassar ini," katanya, Sabtu (9/12/2017).

Menurut Ketua Komisi A DPRD Makassar tersebut, tahapan jalur perseorangan (independen) di Pilwalkot Makassar akan memasuki proses verifikasi faktual bagi pasangan DIAmi.

Olehnya itu, semua pihak seyogianya memberi kepercayaan penuh kepada KPU, Bawaslu dan Panwas untuk menyelenggarakan proses pilkada itu sesuai dengan tugas dan fungsinya.

"Kita sangat memahami, siapapun berhak mengeluarkan pendapatnya. Tapi sekali lagi, biarkan penyelenggara Pilkada tersebut bekerja tenang menjalankan semua mekanismenya sesuai dengan regulasi yang tepat," kata Abdi merujuk pada maraknya tudingan saling begal.

Abdi juga menyayangkan munculnya asumsi-asumsi yang tidak berdasar termasuk tudingan sesat begal KTP yang dialamatkan kepada paslon DIAmi (Danny-Indira).

"Semua kan punya schedule, kalau sudah masuk pada verifikasi faktual, siapapun itu harus menghargai tugas panwas, jangan belum saatnya dan tidak ada bukti real lalu sudah menuding yang tidak-tidak, begal KTP lah, pengerahan ASN-lah," pungkasnya.

Asumsi menyesatkan yang dimaksud, karena tak sekalipun mendengar ada masyarakat yang komplain hanya karena telah mendukung DIAmi untuk maju lewat jalur perseorangan.

"Dan kami percaya KPU pasti tidak sembarang bertindak, kan sudah jelas juga ada tertera tanda tangan dukungan, masa mau dimanipulasi hal demikian," tandasnya.

Dia pun mengajak semua pihak berpikir positif, mengedepankan kedewasaan berpolitik dan menghindari saling fitnah dan provokasi.

"Sebab pilkada adalah pesta rakyat, jadi mari kita berpesta dengan santun, sikapatau sipakalabbi, itulah demokrasi yang sehat," terangnya.

Senada, politisi PAN Makassar, Hamzah Hamid, "mencium" ada agenda yang terorganisir terus berupaya menjegal DP untuk masuk ke panggung pilwalkot.

"Kita (PAN) bersama rakyat akan mengawal penuh incumbent hingga ke kotak suara nanti, jadi jangan menghalang-halangi suara rakyat kepada pemimpinnya," tegas H2 akronim Hamzah Hamid.* (Umr/Iskandar Burhan)