foto: istimewa
smartcitymakassar.com - Takalar - Film yang bergenre lokal "Anak Karaeng" dilahirkan dari sanggar seni Ataraxia mencoba tayang perdana dan hanya akan tayang sekali di Kabupaten Takalar pada 21 Juli 2018 mendatang, di Grand Kalampa Hotel Takalar.
Film besutan sutradara Amin.db tersebut, belum lama ini merampungkan syuting di sejumlah tempat di kabupaten Takalar dan juga rumah-rumah adat karaeng.
Sebuah proses yang panjang dalam pembuatan film Anak Karaeng dari sanggar seni Ataraxia mencoba menggarap film yang berdurasi 1 jam dengan waktu kurang lebih 5 bulan. Film yang bergenre budaya lokal Takalar dari segi kakaraengang.
Amin.db menjelaskan, dalam cerita film ini ia mencoba menyandingkan bagaimana eksistensi budaya ketika disandingkan dengan modernisasi seperti sekarang yang ia renggut.
"Tentunya banyak hal yang mesti berubah, baik dari segi pola pikir atau paradigma, tingkah laku, dan bahkan pada tahap bagaimana masyarakat moderen memandang status kakaraengang di tengah-tengah post Modernisme," kata Amin.
Tiket perdana yang sudah terjual sekarang sudah 500 lembar, dan yang sudah membooking tiket sebanyak 100 dari guru SDN Inpres pari'risi dan MA. Muhammadiyah salaka 80 tiket dan dari Pemuda Muhammadiyah 53 tiket VIP.
Film Anak karaeng ini juga melibatkan 30 lebih talent. Kisah film ini menceritakan tentang mengembalikan budaya lokal dalam bingkai siri' na pacce di tengah-tengah post Modernisme.
Sekadar diketahui, film tersebut dibintangi oleh aktor lokal sulawesi yaitu Pemeran utama perempuan Risma septianti yang berperan sebagai Bunga Eja, M. Ariyandi M, Mustakim Fajar syam. Manongkoki Nurazizah, Reza anugrah kuliah di Stikes Mega Reski dan mahasiswi Poltekes tidung, Isbi Sulsel. (Fatahillah Mansur)
