Smartcitymakassar.com. --Makassar- Dunia berada dalam era
pengetahuan. Pengetahuan menjadi sumber
daya penting masa kini dan utama di masa depan. Era yang merubah peran serta
fungsi pemerintah, industri, universitas, serta masyarakat. Demikian pula dengan hubungan antar
mereka. Mereka pada akhirnya akan
menjalani perubahan dalam organisasinya.
Universitas memikirkan ulang peran mereka. Universitas, karena fungsi dan peran
tradisional mereka sebagai lembaga pendidikan dan penelitian, dituntut untuk memberikan
sumbangan lebih penting dan strategis di masyarakat. Bidang usaha dan industri menyadari
pentingnya pengetahuan sebagai sumber daya penting, dimana universitas punya
peran krusial. Pihak industri memperkuat
unit-unit usahanya yang berhubungan dengan pengembangan pengetahuan. Beberapa membentuk unit usaha baru untuk
maksud tersebut. Unit yang berhubungan
langsung dengan institusi pendidikan dan penelitian, khususnya
universitas. Antara universitas dan
bidang usaha atau industri dibangun beberapa hubungan bersama. Ataupun, hubungan yang sudah dibangun
ditingkatkan. Dinamika ini oleh
pemerintah harus dibangun dalam suatu kerangka atau sistem lewat produk
kebijakan dan peraturan.
Dinamika hubungan universitas
dan bidang usaha atau industri memberi beberapa dampak. Universitas menjadi aktor yang
berpengaruh. Posisinya berada sejajar
dengan bidang usaha dan industri. Sifat
hubungan mereka menjadi lebih kepada sinergitas. Hubungan saling mendukung dan
menguntungkan. Dibangun sejumlah
hubungan Diantara keduanya, misalnya, mereka membentuk model menyerupai
organisasi atau hybrid organization. Kerjasama pembentukan pusat-pusat
penelitian, aliansi strategis, serta pengembangan sejumlah fasilitas incubator adalah salah satu
contohnya.
Dampak lain bagi universitas
adalah, di satu pihak, memungkinkan kelangsungan pengembangan program
penelitian internal mereka. Di lain
pihak, semakin memperkuat posisi independensi mereka berhadapan dengan
industri. Universitas melakukan
perubahan normatif. Universitas dalam
hal ini memainkan peran sebagai entrepreneurial
scientist. Disamping perannya
sebagai pendidik dan peneliti, para pihak dalam universitas menghasilkan,
mentransfer dan menggunakan hasil kerja mereka ke pihak luar. Lisensi ditawarkan, dibangun joint venture atau kerjasama.
Beberapa penulis dalam buku
ini mendalami sejumlah aspek dari dinamika hubungan universitas, industri dan
pemerintah. Bagaimana proses berlangsungnya
hubungan antara misalnya universitas dan industri adalah tulisan menarik dari Harley D. Dickinson. Siapa yang berperan dalam menengahi
hubungan-hubungan dinamis yang terjadi antara universitas, pemerintah dan
industri adalah masalah penting lain yang diuraikan dalam buku ini. Yang lainnya menguraikan lebih lanjut
pengetahuan yang berarah ke inovasi, mengelola pembangunan dan kebijkana
menyangkut pengetahuan.
Secara khusus Harley menguraikan bagaimana
batas-batas organisasi keduanya dilampaui dalam upaya menciptakan, mentransfer
dan menggunakan pengetahuan oleh kedua pihak; universitas dan industri. Tiga ciri upaya ini, menurut Harley, adalah
karakter masyarakat kita sekarang. Tiga
kegiatan inti ini adalah proses yang saling berkaitan satu sama lain. Proses ini terjadi dalam kerjasama, dalam
bentuk jaringan (network), antar para
aktor. Sifat hubungan jaringan ini tidak
tidak kaku. Posisi para aktor ini
otonom. Kepentingan mereka semua
dianggap heterogen; tidak sama. Dinamika
hubungan ini sangat kompleks namun menarik.
Hubungannya kompleks karena sifat hubungan, yang otonom dan tidak kaku,
serta karakter aktor, yang otonom dan beragam kepentingan. Hubungan ini melampaui batas-batas
organisasi. Batas-batas tersebut dapat
berupa batas pengetahuan, spasial-temporal, dan batas sosio-politis. Dan menarik karena memahami ini adalah dasar
penting menjelaskan proses terjadinya inovasi di masyarakat kita sekarang ini.*** (Riad Mustafa)
Judul: The Age of Knowledge: The Dynamics of Universities, Knowledge and Society
Editor: James Dzisah, Henry Etzkowitz
Halaman: 342
Penerbit: Haymarket Books
Tahun: 2012