MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Kamis, 31 Desember 2015

Lurah Butung: Melayani dengan Hati



Smartcitymakassar.com. --Makassar- Salah satu program unggulan Pemerintahan Kota (pemkot) Makassar sejak terpilihnya Moh. Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal sebagai Walikota dan Wakil Walikota Makassar adalah adanya reformasi mendasar dari birokrasi. Hal ini memang menjadi sangat penting bila mengingat di sektor pelayanan (public service) inilah, warga kota kerap memberi keluhannya.

Dalam sistem tata kelola pemerintahan kota di Indonesia, institusi yang paling terdepan dalam memberikan pelayanan pada publik adalah keluharan. Di kelurahan inilah, warga masyarakat paling sering bertemu langsung dengan perangkat garda depan pemerintahan kota. Hampir segala macam urusan administrasi warga, mulai dari pengurusan kartu penduduk (KTP) sampai dengan pengantar untuk surat penikahan melewati ‘meja’ kantor di kelurahan.

Tidak sampai di situ saja, kelurahan juga merupakan ‘motivator’ paling terdepan masyarakat untuk membangkitkan spirit kecintaan terhadap lingkungan kota. Hal inilah yang paling terasa dari sosok Kartini P. Sos, yang saat ini sedang menjabat sebagai Lurah pada Kelurahan Butung, Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Bagi Bu Lurah –demikian dia kerap disapa,  pelayanan pada masyarakat merupakan fungsi paling pokok dalam kelurahan yang dipimpinnya. Tidak mengherankan bila setiap saat dia terlihat terjun langsung di tengah kegiatan-kegiatan warganya.   

Hal yang menjadi bagian terpenting dalam seluruh aktifitasnya saat ini adalah bagaimana menyukseskan program Makassar Tidak Rantasa’ (MTR) yang juga merupakan program unggulan pemerintah kota. “Saya harus bersentuhan hati dengan masyarakat dan tak bosan memberi penjelasan  tentang MTR ini”, ucapnya. Memotivasi, memberi teladan serta tetap dekat dengan warganya menjadi panduan dalam menjalani aktivitas ibu kelahiran 31 Desember 1966 ini.

Mewujudkan Kelurahan Butung sebagai kelurahan yang bersih dan aman menjadi program prioritas kerjanya. Untuk mewujudkan itu, partisipasi warga menjadi hal yang sangat penting. Dengan demikian, yang diperlukan adalah bagaimana membangkitkan partisipasi warga masyarakat ini. Bagi Kartini yang memulai menjabat Lurah Butung tahun 2013 lalu, partisipasi akan bangkit bila warga mendapat teladan dari pemimpinnya. Di samping itu, warga juga merasakan bahwa lingkungan tempat mereka adalah bagian dari diri mereka sendiri.

Rasa memiliki (sense of belonging) terhadap lingkungan sekitar inilah yang bisa menggerakkan partisipasi tersebut. Semua ini harus berangkat dari bagaimana perangkat kelurahan mampu menjadi ‘pelayan masyarakat’ yang baik dan prima . “pelayanan yang juga bergulir sampai pada tingkat Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW)”, tuturnya.

Dengan memberi pelayanan terbaik itulah, warga menjadi dekat dengan  kelurahan. Dengan kedekatan antara warga dengan kelurahannya, dengan sendirinya akan sangat membantu tugas-tugas perangkat kelurahan yang ada. Memberikan yang terbaik pada warga dan senantiasa mampu memotivasi untuk melakukan yang terbaik adalah  tugas terdepan kelurahan. “Kami melayani dengan hati. Itulah prinsip birokrasi Pemerintahan Kota (pemkot) di kelurahan Butung yang saya pimpin ini”, tutur ibu Lurah dengan tersenyum.* Iskandar Burhan