MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 16 Januari 2016

Lurah Tallo: Meracik Profesionalisme dengan Kearifan Lokal



smartcitymakassar –MAKASSAR- Fungsi dan tugas pelayanan masyarakat memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kerja instansi kelurahan. Garda depan dalam perangkat pemerintahan kota yang langsung bersentuhan dengan warga, menjadikan kelurahan harus senantiasa memacu potensi kerja profesionalismenya.

Inilah  bagian penting dari kepemimpinan serta amanah jabatan yang diemban oleh Andi Muhammad Adri sebagai pejabat Lurah di Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo Makassar. Sederetan panjang pengalaman pria kelahiran Bone, 16 Desember 1980 ini menjadi modal berharga dalam meniti karirnya di jajaran Pemerintahan Kota (Pemkot) Makassar. Memangku jabatan Lurah Tallo sejak 5 Februari 2014, sosok yang karib disapa Adri ini telah jauh merambah dalam lika liku pelayanan publik di pemerintahan.

Berbagai posisi pernah disandangnya  seperti Kapala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat di Kantor Kelurahan Kalukuang, Tallo menjadikan sosok lurah muda ini mampu menangkap ‘denyut-nadi’ masyarakat di lingkungannya. Baginya, anamah jabatan yang diembannya menjadi bagian dari pengabdiannya untuk memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Satu hal yang senantiasa ditekankan dalam berbagai aktifitas kepemimpinan yang diamanahkan padanya adalah kerja profesional. Baginya, membangun partisipasi warga dalam menggulirkan program pemerintahan kota harus dibangun dengan meletakkan profesialisme dalam setiap proses tahapan kerja.

Pada lingkup profesionalisme inilah kerja pelayanan bisa ditakar serta mampu menggugah partisipasi masyarakat. Sebuah sistem kerja yang menjadi panduan dari seluruh staf kelurahan yang transparan dan akuntabel menjadikan masyarakat percaya dan tergerak untuk ikut berpartisipasi. Namun semua itu tidak berhenti di situ saja. Menurut Adri, setiap lingkungan dan wilayah memiliki karakter masing-masing yang berbeda.

Maka disinilah diperlukan kemampuan pemimpin setingkat lurah bisa menangkap gerak lokalitas tersebut untuk dipadukan dalam sebuah sistem kerja. Karena bagaimana pun, sebuah sistem profesional yang tidak berangkat dari paduan kearifan lokal akan mengalami kendala partisipasi, bahkan bisa menimbulkan resistensi dari masyarakat.

Dengan meracik profesionalime dengan kearifan lokal ini, Adri meletakkan seluruh program Pemkot Makassar sebagai sebuah kerja bersama dengan seluruh warganya di Kelurahan Tallo. Mulai dari kerja bakti bersama secara bergilir di tiap RT/RW pada hari Minggu, optimalisasi penataan lingkungan sehat melalui keswadayaan masyarakat, pembentukan bank sampah di tiap RW, membangun UKM Lorong, menata PKL serta pemasangat pot buah secara seragam menjadi sebuah kerja bersama.

Tidak mengherankan bila Kelurahan Tallo mampu memperlihatkan prestasinya yang kinclong  dalam mengerakkan partisipasi warga. Hal ini ditandai dengan mampu keluar sebagai juara umum pada lomba lorong dalam rangka HUT proklamasi kemerdekaan ke-70 se Kecamatan Tallo. Kelurahan tallo juga mencatatkan diri sebagai kelurahan dengan capaian target PBB yang maksimal serta yang paling membanggakannya adalah ketika kelurahannya mampu menempati posisi silver di acara Awarding Makassar Green and Clean Program Bank Sampah se-Kota Makassar di tahun 2015.


Semua capaian tersebut tidak membuat Adri dan warga di kelurahannya menjadi lengah, namun semakin memacu diri untuk sebuah kerja bersama demi kesejahteraan bersama. Menurut lurah yang sangat low profil ini, capaian keberhasilan justru menjadi tantangan besar agar mampu melangkah pencapaian yang lebih tinggi lagi. * (Iskandar Burhan)