smartcitymakassar –MAKASSAR- Fungsi dan tugas pelayanan
masyarakat memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kerja instansi kelurahan.
Garda depan dalam perangkat pemerintahan kota yang langsung bersentuhan dengan
warga, menjadikan kelurahan harus senantiasa memacu potensi kerja
profesionalismenya.
Inilah bagian penting
dari kepemimpinan serta amanah jabatan yang diemban oleh Andi Muhammad Adri
sebagai pejabat Lurah di Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo Makassar. Sederetan
panjang pengalaman pria kelahiran Bone, 16 Desember 1980 ini menjadi modal
berharga dalam meniti karirnya di jajaran Pemerintahan Kota (Pemkot) Makassar.
Memangku jabatan Lurah Tallo sejak 5 Februari 2014, sosok yang karib disapa Adri
ini telah jauh merambah dalam lika liku pelayanan publik di pemerintahan.
Berbagai posisi pernah disandangnya seperti Kapala Seksi (Kasi) Pemberdayaan
Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat di Kantor Kelurahan Kalukuang, Tallo
menjadikan sosok lurah muda ini mampu menangkap ‘denyut-nadi’ masyarakat di
lingkungannya. Baginya, anamah jabatan yang diembannya menjadi bagian dari
pengabdiannya untuk memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Satu hal yang senantiasa ditekankan dalam berbagai aktifitas
kepemimpinan yang diamanahkan padanya adalah kerja profesional. Baginya,
membangun partisipasi warga dalam menggulirkan program pemerintahan kota harus
dibangun dengan meletakkan profesialisme dalam setiap proses tahapan kerja.
Pada lingkup profesionalisme inilah kerja pelayanan bisa
ditakar serta mampu menggugah partisipasi masyarakat. Sebuah sistem kerja yang
menjadi panduan dari seluruh staf kelurahan yang transparan dan akuntabel
menjadikan masyarakat percaya dan tergerak untuk ikut berpartisipasi. Namun semua
itu tidak berhenti di situ saja. Menurut Adri, setiap lingkungan dan wilayah
memiliki karakter masing-masing yang berbeda.
Maka disinilah diperlukan kemampuan pemimpin setingkat lurah
bisa menangkap gerak lokalitas tersebut untuk dipadukan dalam sebuah sistem
kerja. Karena bagaimana pun, sebuah sistem profesional yang tidak berangkat
dari paduan kearifan lokal akan mengalami kendala partisipasi, bahkan bisa
menimbulkan resistensi dari masyarakat.
Dengan meracik profesionalime dengan kearifan lokal ini, Adri
meletakkan seluruh program Pemkot Makassar sebagai sebuah kerja bersama dengan
seluruh warganya di Kelurahan Tallo. Mulai dari kerja bakti bersama secara
bergilir di tiap RT/RW pada hari Minggu, optimalisasi penataan lingkungan sehat
melalui keswadayaan masyarakat, pembentukan bank sampah di tiap RW, membangun
UKM Lorong, menata PKL serta pemasangat pot buah secara seragam menjadi sebuah
kerja bersama.
Tidak mengherankan bila Kelurahan Tallo mampu memperlihatkan
prestasinya yang kinclong dalam mengerakkan
partisipasi warga. Hal ini ditandai dengan mampu keluar sebagai juara umum pada
lomba lorong dalam rangka HUT proklamasi kemerdekaan ke-70 se Kecamatan Tallo.
Kelurahan tallo juga mencatatkan diri sebagai kelurahan dengan capaian target
PBB yang maksimal serta yang paling membanggakannya adalah ketika kelurahannya
mampu menempati posisi silver di acara Awarding Makassar Green and Clean Program
Bank Sampah se-Kota Makassar di tahun 2015.
Semua capaian tersebut tidak membuat Adri dan warga di
kelurahannya menjadi lengah, namun semakin memacu diri untuk sebuah kerja
bersama demi kesejahteraan bersama. Menurut lurah yang sangat low profil ini,
capaian keberhasilan justru menjadi tantangan besar agar mampu melangkah
pencapaian yang lebih tinggi lagi. * (Iskandar
Burhan)