MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Rabu, 10 Februari 2016

Hadi Ismanto Susilo: Berbisnis dalam Atmosfir Kekeluargaan



Smartcitymakassar.com. --Makassar- Di tengah kondisi ekonomi yang agak lesu, yang ditandai dengan tren perlambatan pertumbuhan ekonomi, bukanlah halangan untuk tetap optimis menatap masa depan. Prinsip ini yang membawa Hadi Ismanto Susilo senantiasa tampil dalam sikap dan pemikiran positif ketika menekuni dunia usahanya.

Terlahir dalam keluarga entrepreneur, Hadi –demikian dia karib disapa, memang telah akrab dengan dinamika dunia yang penuh dengan kompetisi ini. Membawa bendera PT. Sami Sari Rawuh dan PT. Dewi Sari Indah selama kurang lebih 12 tahun, Hadi Ismanto terbilang telah mumpuni dalam dunia bisnis, terutama di dunia usaha pengembang (developer). Jatuh bangun dalam bisnis telah dia alami serta lekuk-liku dunia bisnis real estate telah menjadi ‘sarapan’ sehari-harinya.

Bagi pria kelahiran 15 Mei 1978 ini, bisnis real estate bukan hanya sekedar bisnis untuk mencari keuntungan semata. Usaha developer yang dijalaninya saat ini merupakan wadah perekat dari filosofi kekeluargaan yang menjadi panduan hidupnya. Sebagai generasi kedua dari bisnis yang diteruskan dari orang tuanya, bisnis ini adalah bisnis keluarga. Dengan demikian, beban dan tantangan yang dihadapinya adalah bagaimana perusahaan yang dipimpinnya bukan saja terus bertumbuh, tapi juga tetap menjadi ‘pilar perekat’ keluarga serta menjadi ‘rumah besar’ dari semua karyawan dan pekerja yang berada dalam naungannya.

Dengan bertumpu pada sikap ini, ayah dari dua anak yakni Grace Susilo dan Hanson Susilo benar-benar secara konsisten menerapkan manajemen egaliter membangun sistem serta komunikasi di antara karyawannya. “Tidak ada sekat antara pimpinan dan bawahan dalam interaksi sehari-hari di kantor”, ujarnya. Maka tidak mengherankan bila Hadi Iswanto kerap dijumpai langsung di lokasi perumahan yang dibangunnya sambil berbincang santai sekaligus memberi arahan kepada para tukang di lapangan.

Menurut suami dari Ellyana ini, satu hal yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah kejujuran, tanggung-jawab dan kompetensi. Karena bagaimanapun, yang menjadikan bisnis tetap bertumbuh adalah kepercayaan. “Modal kejujuran dan kepercayaan jauh lebih penting dari hanya sekedar profit semata”, tegasnya.  Apalagi bila bisnis tersebut bergerak di sektor pengembangan perumahan.  Apa yang diucapkan dan dijanjikan kepada user harus benar-benar dilaksanakan. “Kualitas bangunan harus sama dengan yang dispesifikasikan dalam brosur yang kita sebarkan”, tandasnya.

Memang satu yang menarik dalam pola bisnis yang diterapkan Hadi Ismanto Susilo adalah meletakkan nilai-nilai religiusitas dalam seluruh dimensi aktivitas usahanya. Nilai-nilai ‘Karma’ misalnya, sangat berperan dalam memandu setiap gerak bisnisnya. Baginya, nilai-nilai religiusitas ‘Karma’ seperti “bila seseorang berlaku jujur, maka dampaknya adalah kejujuran pula”, menjadi nilai dasar dalam membangun interaksi dengan siapapun. Hal itulah yang sangat menarik bagi sosok pengusaha yang terjun di dunia bisnis sejak berumur 25 tahun ini. Tidak mengherankan bila dalam ruang kerjanya, terpajang sebuah lukisan aksara Tionghoa yang berarti “sukses”. Bagi Hadi, sukses bukan dalam pengertian biasa namun sukses dalam maknanya sebagai “kekayaan batin yang dimiliki seseorang”.

Di samping bergelut dalam bisnis real estate, Hadi Ismanto Susilo juga sangat aktif dalam dunia keorganisasian. Sampai saat ini, pengusaha yang selalu tampil ramah ini tercatat sebagai salah seorang yang berkontribusi dalam organisasi Real Estate Indonesia (REI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) serta organisasi pengusaha Tionghoa (INTI). Seluruh pelibatan keorganisasian yang diikutinya merupakan bagian dari rasa tanggung-jawabnya pada dunia usaha serta dunia sosial dalam berkontribusi bagi bangsa dan masyarakat.

Bagi Hadi Ismanto Susilo, karakter lain yang juga harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah sikap pantang menyerah. Hal ini pernah dia tunjukkan ketika tahun 2014 lalu tempat usahanya, PT.Sami Sari Rawuh yang terletak di Jalan Veteran dilalap api. Musibah ini tidak menjadikan Hadi Susilo berputus-asa, bahkan menjadi penambah semangat untuk tetap melangkah. Baginya, peristiwa itu merupakan ujian dari Sang Pencipta. Musibah ini tidak membuatnya down karena dia percaya dibalik cobaan ini, pasti ada hidup yang lebih baik untuk kedepannya. Karena sikap pantang menyerah inilah maka dia kembali membangun kantornya dan telah beroperasi sejak bulan Juni lalu.

Di samping menggeluti bisnis real estate, Hadi Ismanto Susilo kini sedang mengembangkan usahanya dijalur lain. Lewat relasinya di Surabaya, Hadi mendapat kepercayaan menjadi perwakilan Gavallum untuk wilayah Sulsel dengan bendera “Fira Truss and Roof”. Jalur bisnis ini mulai beroperasi sejak 2014 hingga kini.

Dengan berangkat dari kejujuran, tanggung-jawab, kompetensi, ketekunan serta komitmen, Hadi Ismanto Susilo telah memberi warna optimis dalam dunia bisnis yang penuh dengan kompetisi ini. Apalagi bila hal tersebut kemudian dilandasi oleh spirit kekeluargaan dan nilai-nilai religiusitas. Semua itu membawa atmosfir segar dan warna berbeda yang menyejukkan.** (Rahmat Mustafa)