smartcitymakassar.com –Makassar- Wali Kota Makassar, Danny Pomanto
memaparkan cara pemerintahannya mengelola sampah di Makassar.
Di hadapan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, dan empat menteri
kabinet kerja Jokowi - JK, Danny menjelaskan bagaimana mekanisme pengelolaan
sampah organik dan anorganik di Makassar yang dimulai dari rumah - rumah warga
hingga ke Bank Sampah Pusat (BSP).
"Sejak awal masyarakat dilibatkan dan digugah kesadarannya
untuk memelihara lingkungan dengan memisahkan sampah organik dan
anorganik,"ujar Danny mengawali pemaparannya, saat mendampingi Wapres
Jusuf Kalla mengunjungi Pameran Bank Sampah, dan Koperasi Sampah di CCC, Sabtu
(5/03/2016).
Setelah sampah dipilah berdasarkan jenisnya, lanjut Danny,
nasabah bank sampah membawa sampah ke Bank Sampah Unit (BSU). Di sini, petugas
akan meregistrasi, dan melakukan penimbangan.
Hasilnya kemudian dicatat ke dalam buku tabungan nasabah bank
sampah untuk ditukarkan dengan beras, voucher listrik, gas elpiji 3 kg atau
uang tunai sesuai dengan nilai sampah (kg/rp) yang ditukarkan. Setelah
terkumpul, sampah hasil penimbangan BSU lalu dijemput oleh petugas BSP.
Menurut Danny, saat ini, Makassar memiliki 250 bank sampah unit
yang tersebar di 14 kecamatan, dan 143 kelurahan. Dari jumlah itu, ada 205 bank
sampah unit yang telah mengantongi Surat Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) dari
camat yang dapat digunakan untuk mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dari bank milik pemerintah.* (Iskandar Burhan)