MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 05 Maret 2016

Tambang Kota: Daya Tarik Sampah Daur-Ulang

Sumber Foto: Arman, Lurah Karuwisi Utara, 2016

Smartcitymakassar.com. --Makassar-  Kota dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, secara umum adalah 'rumah'nya bagi 'tambang kota' atau 'urban mines'. Apa produk dari tambang kota itu? Adalah bahan baku kedua atau 'secondary raw material'. Dengan strategi tertentu, kota ini dapat digali guna memenuhi permintaan pasar yang cukup penting.

Strategi yang dimaksud adalah seperti "Raw Material Strategy" atau Strategi Bahan Baku yang dijalankan pemerintah Jerman. Strategi ini adalah bagian dari pengelolaan sumber daya berkelanjutan atau 'sustainable resource management'. Apa sebenarnya kandungan yang dimiliki oleh kota sehingga layak disebut 'tambang' dan memerlukan strategi seperti itu? Sampah, jawabannya.

Sampah yang dihasilkan oleh domestik, industri dan infrastruktur dikategorikan tambang jangka pendek. Contohnya adalah logam tua, kertas, plastik dan barang-barang elektronik. Sementara tambang kota jangka panjang adalah misalnya bangunan, tempat pembuangan seperti yang mengandung biji besi, ataupun logam dan beberapa lainnya.

Negara ataupun kota dengan sistem pengelolaan sampah yang maju, misalnya dengan konsep waste closed-loop system, dan yang mampu memaksimalkan penggunaan kembali sampah, melakukan daur-ulang, adalah yang dapat menggali 'tambang kota'.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh 'Germany Trade & Invest' tahun 2013/2014 lalu, yang mengutip data Kementerian Federal Ekonomi dan Teknologi Jerman, tingkat daur-ulang bahan baku di Jerman adalah seperti: aluminium (35%), baja (90%), cobalt (antara 20% hingga 25%), molybdenum (10%), dan tembaga (54%, tertinggi di dunia).* (Riad Mustafa)