MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Rabu, 10 Agustus 2016

Bangun Suasana Sejuk, Wali Kota Danny Imbau Tak Ada lagi Komentar Provokatif


smartcitymakassar.com - Wali kota Makassar Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto, mengumpulkan seluruh jajaran anggota Satpol PP Kota Makassar di kediamannya jalan Amirullah, Selasa (9/8/2016).

Dalam pertemuan itu Danny menghimbau, agar tidak lagi mengeluarkan komentar yang mendiskreditkan pihak-pihak tertentu ke publik baik melalui media massa maupun media sosial (Medsos) dan tidak ada rumor yang bersifat provokasi.

Danny sengaja mengumpulkan pasukan penegak Perda tersebut sebagai langkah pemulihan mental pasca insiden yang terjadi di kantor Balaikota Makassar. Selain Danny, hadir pula Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Rusdi Hartono, Dandim 1408 Letkol (Kav) Otto Sollu, Kajari Dedy Suwardi, SH., MH., dan Forkompinda lainnya.

Menurut Danny, setiap pihak harus bijak menyikapi berbagai peristiwa yang terjadi. Karenanya ia pun berharap hal ini bisa menjadi pelajaran berharga yang bisa meningkatkan kualitas dan pribadi masing-masing pihak lebih baik lagi ke depan.

Danny juga mengingatkan agar anggota satpol bisa tetap meningkatkan kewaspadaan. Kehawatirannya, jangan sampai insiden yang melibatkan oknum dari dua institusi ini dimanfaatkan oleh pihak ke tiga.

Senada dengan hal tersebut, Kapolrestabes Rusdi Hartono juga menyampaikan agar kejadian yang baru saja terjadi itu bisa menjadi pelajaran yang baik, khusus bagi institusinya di kepolisian juga akan lebih memperbaiki diri dan lebih berintroveksi lagi.

"Saya ke sini memperlihaykan begitu harmonisnya hubungan saya dengan pak wali, dan saya bersama pak Wali berjanji akan terus menjaga sutuasi di kota kita ini tetap kondusif untuk Makassar dua kali tambah baik," ucapnya..

Terkait ke 32 anggota Satpol PP yang dimintai keterangan di kantor Polrestabes Makassar kata Rusdi hari ini sudah 31 dikembalikan. "Tinggal satu orang kita masih mintai keterangan dan kami menjamin kemaanannya karena itu sudah menjadi tugas kami," pungkasnya.


Sebelumnya, kegiatan ini diawali dengan siraman rohani dari seorang pemuka agama dan diakhiri dengan motivasi oleh dua orang motivator.(iskandar burhan)