MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 15 Oktober 2016

Persembahan 50 Ribu Pelajar Makassar Bagi Penyandang Disabilitas

Wali Kota Makassar Danny Pomanto bertemu dengan Country Manager CSR IBM Santi Diansari (Foto: Humas Diskominfo)

smartcitymakassar.com - Memperingati Hari Ulang Tahun ke - 409 kota Makassar dan Hari Pahlawan pada 10 November nanti, sekitar 50.000 pelajar Makassar akan memenuhi tantangan berbagi buku dengan tuna netra.

Hal itu terungkap saat Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto bertemu Country Manager CSR IBM Santi Diansari Hargianto di Rumah Jabatan Wali Kota, Jumat 14 Oktober 2016.

Program literasi nasional dengan kepedulian terhadap penyandang disabilitas dijadwalkan berlangsung pada 19 November 2016 di Makassar. Sekitar 50.000 pelajar Makassar akan mengetik ulang buku ke dalam huruf braile sehingga dapat dibaca oleh penyandang tuna netra.

"Kota Makassar luar biasa sekali. Kepedulian terhadap penyandang disabilitas ternyata besar sekali," takjub Santi.

Ia bahkan terkesima dengan apresiasi yang ditunjukkan oleh Wali Kota Danny Pomanto, "Di luar dugaan Pak wali kota Makassar mempunyai suatu pemikiran, suatu gerakan bersama masyarakat kota Makassar untuk peduli terhadap literasi kaum disabilitas," pujinya.

Menurut Santi, 50.000 pelajar Makassar yang terlibat sebagai relawan tantangan berbagi buku dengan tuna netra adalah pahlawan - pahlawan Makassar untuk bangsa Indonesia.

Antusiasme yang ditunjukkan oleh Wali Kota Danny Pomanto diapresiasi Santi dengan menyebut orang nomor satu Makassar itu sebagai tokoh yang pemikirannya sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.

Bahkan menurutnya, pemikiran Wali Kota Danny yang tidak dimiliki semua orang mampu membangkitkan gairah warga Makassar yang harus ditularkan ke seluruh Indonesia.

Minimnya ketersediaan buku bagi tunanetra harus dijawab dengan gerakan nasional yang bersifat massif. Setiap tahunnya di Indonesia diterbitkan 30.000 buku, hanya 2.800 diantaranya buku braile dan 2.500 buku audio yang tersedia untuk tunanetra.

Kondisi itu tak sebanding dengan penyandang tunanetra yang mencapai 3,5 juta jiwa di Indonesia. Olehnya itu, Santi menilai gerakan ini sangat perlu untuk membantu para penyandang tunanetra mengakses pengetahuan lebih banyak lagi melalui buku.

Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dari unsur pengusaha, penulis juga pemerintah kota dibutuhkan untuk menjawab tantangan literasi bagi penyandang disabilitas.

Pemikiran Wali Kota Danny Pomanto menggerakkan 50.000 pelajar Makassar  dalam gerakan literasi bagi penyandang disabilitas didasarkan pada kesadaran jika setiap orang berhak memperoleh  pengetahuan termasuk penyandang disabilitas , "Literasi sangat penting bagi peradaban bangsa. Tanggung jawab pemerintah untuk mencerdaskan warganya, termasuk penyandang disabilitas dengan menyediakan buku bacaan yang berkualitas," kata Danny.(ade ismar gobel/yushar mustafa)