Foto: Ary Humas
smartcitymakassar.com - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto memantau aksi 4
November melalui War Room di Lantai 10 Menara Balaikota Makassar, Jumat,
(4/11/2016).
Didampingi Komandan Bataliyon (Danyon) Marinir Pertahanan Pangkalan VI Letkol Marinir Wempy, Kepala Bagian (Kabag) Humas (Hubungan Masyarakat) Pemerintah kota (Pemkot) Makassar Firman Hamid Pagarra, dan Plt (Pelaksana Tugas) Kepala Dinas (Kadis) Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Makassar Ismail Hajiali, orang nomor satu Makassar itu memantau sejumlah titik konsentrasi massa melalui 21 layar monitor yang terpampang di dinding War Room.
Terlihat pada monitor War Room sejumlah jalan di kota Makassar nampak lengang tidak ada tumpukan kendaraan memadati jalan. Konsentrasi massa justru terlihat di Fly Over simpang empat Jalan Tol Reformasi - A P Petta Rani - Urip Sumihardjo, dan depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan Jalan Urip Sumihardjo arah Fly Over.
Sebelum memantau aksi 4 November 2016 melalui War Room, Wali Kota Danny menyampaikan pesannya kepada warga Makassar di mihrab masjid Al Markaz Al Islami usai shalat Jumat.
"Sampaikanlah aspirasi kita dengan santun, dan bijak. Insya Allah negara akan mendengarnya," kata Wali Kota Danny.
Ia mengingatkan warganya yang akan turun ke jalan melancarkan aksi demonstrasi menuntut ketegasan negara dalam memproses secara hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahja Purnama yang populer dengan sapaan 'Ahok'.
"Agama Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang menjadi rahmat tidak hanya bagi manusia namun juha bagi alam semesta," ingat Danny.
Wali Kota Danny bersama rombongan meninggalkan War Room tepat Pukul 15.30 Wita saat konsentrasi massa di fly over mulai membubarkan diri. Spontan ia mengucapkan hamdalah karena aksi demonstrasi oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang berlangsung di Makassar berjalan dengan aman, dan tertib.
"Alhamdulillah. Aksi di Makassar berjalan dengan damai, aman, dan tertib," ujar Danny sambil mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.(iskandar Burhan)
Didampingi Komandan Bataliyon (Danyon) Marinir Pertahanan Pangkalan VI Letkol Marinir Wempy, Kepala Bagian (Kabag) Humas (Hubungan Masyarakat) Pemerintah kota (Pemkot) Makassar Firman Hamid Pagarra, dan Plt (Pelaksana Tugas) Kepala Dinas (Kadis) Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Makassar Ismail Hajiali, orang nomor satu Makassar itu memantau sejumlah titik konsentrasi massa melalui 21 layar monitor yang terpampang di dinding War Room.
Terlihat pada monitor War Room sejumlah jalan di kota Makassar nampak lengang tidak ada tumpukan kendaraan memadati jalan. Konsentrasi massa justru terlihat di Fly Over simpang empat Jalan Tol Reformasi - A P Petta Rani - Urip Sumihardjo, dan depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan Jalan Urip Sumihardjo arah Fly Over.
Sebelum memantau aksi 4 November 2016 melalui War Room, Wali Kota Danny menyampaikan pesannya kepada warga Makassar di mihrab masjid Al Markaz Al Islami usai shalat Jumat.
"Sampaikanlah aspirasi kita dengan santun, dan bijak. Insya Allah negara akan mendengarnya," kata Wali Kota Danny.
Ia mengingatkan warganya yang akan turun ke jalan melancarkan aksi demonstrasi menuntut ketegasan negara dalam memproses secara hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahja Purnama yang populer dengan sapaan 'Ahok'.
"Agama Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang menjadi rahmat tidak hanya bagi manusia namun juha bagi alam semesta," ingat Danny.
Wali Kota Danny bersama rombongan meninggalkan War Room tepat Pukul 15.30 Wita saat konsentrasi massa di fly over mulai membubarkan diri. Spontan ia mengucapkan hamdalah karena aksi demonstrasi oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang berlangsung di Makassar berjalan dengan aman, dan tertib.
"Alhamdulillah. Aksi di Makassar berjalan dengan damai, aman, dan tertib," ujar Danny sambil mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.(iskandar Burhan)
