MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Kamis, 02 Februari 2017

Hadapi MEA, Humas Harus Tingkatkan Daya Saing

(Foto: Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, 2017)


Smartcitymakassar.com. --Bekasi- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, menyampaikan bahwa Indonesia harus menyiapkan diri untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), terutama dalam meningkatkan daya saing di beberapa sektor industri utama nasional.

“Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden No.11 pada tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA untuk menghadapi pasar bebas ASEAN. Hadirnya MEA tentu saja menjadi tantangan para pelaku industri dalam negeri tak terkecuali di bidang Kehumasan (Public Relations),” papar Basuki dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM, Gati Gayatri di Hotel Amaroossa, Bekasi, Rabu (01/02/17).

Lebih lanjut Basuki menyampaikan bahwa pemerintah bersama dengan lembaga profesi dan stakeholder terkait telah menetapkan standar kompetensi untuk bidang Kehumasan.

“Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations bekerjasama dengan Badan Koordinasi Kehumasan Masyarakat (Bakohumas), didukung oleh stakeholder yang bergerak di industri kehumasan telah menetapkan Standar Kompetensi di bidang Kehumasan,” jelas Basuki seperti dikutip dari website Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Lebih lanjut Basuki Yusuf Iskandar menjelaskan bahwa Standar Kompetensi tersebut di antaranya adalah meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia. Selanjutnya, melaksanakan percepatan penerapan Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang memadukan pengembangan Standar Kompetensi dengan program pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi.

Poin terakhir yang tercantum dalam Standar Kompetensi tersebut adalah mengembangkan dan melaksanakan perjanjian pengakuan kesetaraan atau MRA (Mutual Recognition Agreements) dalam lingkup ASEAN.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu angkatan kerja muda mendapatkan sertifikat kompetensi standar, khususnya SDM yang memiliki kemampuan dan pengetahuan dasar di bidang komunikasi kehumasan," tambah Basuki.

"Harapannya dalam jangka pendek mampu membekali tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi kesepakatan perdagangan bebas ASEAN sedangkan harapan jangka panjang yaitu mampu merubah sikap para pemuda untuk terus belajar guna meningkatkan daya saing dan kompetensi diri sendiri maupun kompetensi lingkungan masyarakat,” pungkas Basuki.

Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Berbasisi SKKNI Bidang Komunikasi Bagi Angkatan Kerja Muda ini diikuti oleh 75 peserta Sarjana Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi, dengan rentang usia 19 tahun sampai dengan 29 tahun. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi dan pakar kehumasan, dan akan berlangsung hingga 03 Februari 2017.* (Thoha Pacong)