MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 26 Januari 2016

Nantinya, Sampah Laut Berguna bagi Nelayan

Photo: Up Cycling the Oceans website / upcyclingtheoceans.com

Smartcitymakassar.com. --Makassar- Nelayan akan membuang sampah-sampah yang berserakan yang menyangkut di jalanya kembali ke laut. Mereka hanya memungut ikan-ikannya.

Tapi, apa yang dilakukan oleh Ecoalf, sebuah UKM dari Spanyol yang bergerak dalam industri desain dan pemasaran produk dan asesori tekstil kualitas tinggi, dengan proyek inovatifnya 'Up Cycling the Oceans' memungkinkan nantinya para nelayan tidak akan lagi membuang sampah-sampah tersebut.

Proyek 'Up Cycling the Oceans', yang didanai oleh Uni Eropa di bawah skema H2020-SMEINST-1 ini, telah mengeluarkan hasil studi kelayakan (feasibility study). Yang dikaji menyangkut kelayakan ekonomisnya, mengetahui dan identifikasi tantangan segi logistik dari sampah laut, serta reaksi pasar lewat survei pada klien dan distributor.

Menurut Paloma Oñate, Koordinator Proyek 'Up Cycling the Oceans' dari Ecoalf, "sasaran kami adalah untuk membangun teknologi produksi menggunakan proses-proses litbang (R&D) yang maju guna mendaur-ulang puing-puing sampah di dasar laut." Lanjutnya, "kami ingin menciptakan sistem pembuat yang pertama bagi produk daur-ulang berasal dari puing-puing di samudera dengan kualitas, desain, dan sifat-sifat teknis yang sama dengan produk-produk bukan daur-ulang."

Ecoalf telah telah bertemu beberapa industri terkemuka di Spanyol dan sementara membuat perjanjian dengan beberapa organisasi regional di Valencia, Spanyol. 

Proyek ini sangat memberi pengaruh positif dalam hal mengatasi masalah lingkungan, khususnya yang diakibatkan oleh plastik di lautan. Plastik menjadi masalah serius yang mengotori lautan di seluruh dunia. "Potongan-potongan plastik berukuran kecil telah menyebar lewat arus samudera", jelas Paloma Oñate, Koordinator Proyek 'Up Cycling the Oceans' dari Ecoalf, seperti ditulis dalam Majalah Research*eu, No. 48, Desember 2015 - Januari 2016.

Sekedar diketahui, dibutuhkan waktu lama untuk mendegradasi sampah-sampah laut. Dibutuhkan 450 tahun mendegradasi botol plastik, 200 tahun (kaleng), 20 tahun (kantong plastik sampah), dan 5 tahun (puntung rokok). Di Laut Tengah (Mediterranean), ada sekitar 1,000 ton sampah kantong plastik.* (Riad Mustafa)

Sumber:
CORDIS, Uni Eropa / Research*eu, No. 48, Desember 2015 - Januari 2016; Ecoalf Website; Up Cycling the Oceans website