MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Senin, 28 Agustus 2017

Ini Rekapitulasi Pemeriksaan Hewan Kurban dari Tim DP2 Makassar



(Foto: Humas Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, 2017)


Smartcitymakassar.com. --Makassar- Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar memulai pemeriksaan kesehatan dan kelayakan hewan kurban yang diperjualbelikan dalam wilayah Kota Makassar pada Sabtu (26/08/2017).

Kepala Dinas DP2 Rahman Bando mengatakan, pemerikasaan bertujuan untuk memberikan rasa aman dan menghilangkan keraguan akan hewan kurban yang akan dikurbankan dan layak serta telah memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban.

Rahman Bando menambahkan, pemeriksaan juga untuk memastikan hewan kurban terbebas dari penyakit menular seperti antrax.

"Setiap satu ekor hewan kurban yang telah diperiksa dan dinyatakan layak akan diberikan satu Surat Keterangan Kesehatan Hewan Kurban (SKKHQ) berwarna merah muda dan diberi tanda pada tanduknya dengan nomor sesuai SHKKQ-nya," jelas Rahman Bando. Syarat yang harus dipenuhi adalah syarat menurut kesehatan hewan dan syarat berdasarkan syariat.

Berikut rekapitulasi total pemeriksaan kesehatan hewan kurban

Hari Pertama, 25 Agustus 2017.
- Jumlah populasi sapi (544 ekor), terdiri dari layak (483 ekor) dan tidak layak (61 ekor); tidak layak karena 57 ekor tidak cukup umur, 2 ekor katarak dan 2 ekor cacat telinga.
- Sementara untuk kambing tidak ada populasi
- Jumlah sampel darah (67 sampel)
- Jumlah kartu terpakai (483)

Hari Kedua, 26 Agustus 2017 (akumulasi dari hari pertama)

- Jumlah populasi sapi (1,846 ekor), terdiri dari layak (1,571 ekor) dan tidak layak (275 ekor); tidak layak karena 268 ekor tidak cukup umur, 3 ekor katarak, dan 4 ekor cacat telinga.
- Sementara untuk kambing tidak ada populasi
- Jumlah sampel darah (162 sampel)
- Jumlah kartu terpakai (1,394)

Tim petugas pemeriksaan hewan kurban DP2 Makassar yang terbagi atas 5 tim, tersebar di 14 kecamatan dan 1 tim laboratorium, melibatkan 200 orang petugas.

Para petugas tersebut terdiri dari 42 pertugas teknis peternakan DP2, 100 orang dari gabungan Program Pendidikan Dokter Hewan dan Program Studi Kedokteran Hewan Unhas, serta bantuan dari Perhimpunan Dokter Hewan (PPDH) Sulawesi Selatan dan Barat.* (Cuks/Iskamdar Burhan)