smartcitymakassar.com - MAKASSAR - Beredarnya foto Indira Mulyasari Paramstuti dengan paslon nomor urut satu Munafri Aripuddin - Andi Rahmatika Dewi di salah satu tempat makan di Mall Ratu Indah Makassar, Indira Mulyasari menegaskan bahwa pertemuan itu secara tiba - tiba.
"Itu pertemuan tiba - tiba tidak benar itu kalau melakukan pertemuan khusus dengan Appi - Cicu juga para pendukungnya," kata Indira Mulyasari.
Menurut Indira Mulyasari, kebetulan saja kami bersama tim pilih tempat makan itu , saya juga tidak tahu kalau didalam itu ada Appi - Cicu dan para pendukungnya.
"Saya tidak tahu kalau mereka ada didalam ruangan itu, tetapi sebelum saya meninggalkan tempat itu, kepada mereka, memang saya pamit untuk pulang tanpa ada embel - embel pembicaraan terkait pilwali atau pembicaraan lainnya, namun mereka minta foto bareng, saya pun tidak mau kecewakan mereka, " ungkap Indira Mulyasari.
Dari keterangan salah satu orang dekat Indira Mulyasari, Arman, ikut meluruskan terkait foto ibu Indira dengan Appi - Cicu dan pendukungnya. Menurut Arman, terkait soal foto yang beredar itu memang benar kalau bukan rekayasa.
"Saat ibu Indira masuk dan duduk ditempat makan itu, tiba - tiba dua orang datang menghampiri beliau, yakni Rahman Pina dan Basdir, " kata Arman.
Lanjut Arman, "Kalau soal foto memang benar, yang ambil gambar juga itu salah satu fotografer Appi - Cicu, permintaan foto bareng tersebut, justru pihak pendukung Appi - Cicu yang minta, tetapi bukan foto pertemuan yang diatur, ibu Indira sama sekali tidak menyangka kalau didalam ruangan tersebut ada Appi - Cicu dan pendukungnya, " kata Arman.
Beredarnya foto tersebut, Indira Mulyasari meminta kepada seluruh relawan DIAmi, bahwa dirinya ( Indira) tetap ada digaris perjuangan DIAmi, teman - teman pejuang DIAmi jangan mudah terprovokasi dengan berita atau issu yang tidak tentu benar.
"Jangan terprovokasi, saya masih ada digaris perjuangan DIAmi, tidak ada kata menyerah, saya akan selalu bersama dengan para pejuang DIAmi dan saya tetap setia, apapun yang terjadi dan sampai kapanpun, " tutup Indira. (*Iskandar Burhan)
