MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Kamis, 24 Mei 2018

Soal Warga Buang Sampah di Depan Kantor Lurah Kaluku Bodoa, Ini Penjelasan Camat Tallo


Dari kiri : Lurah wala-walayya, Lurah Suangga, RW, Plt Sekda kota Makassar. Dari kanan : Lurah Rappo Jawa, camat Tallo dan beberapa tokoh masyarakat dan RT/RW. Ket : foto Fatahillah Mansur.   

smartcitymakassar.comMakassar - Camat Tallo A. Zainal Abidin Takko angkat bicara tentang yang terjadi di Kelurahan Kaluku bodoa beberapa hari yang lalu terkait warga membuang sampah di depan kantor Lurah Kaluku Bodoa, jalan Teuku Umar 10 Makassar.

Menurut A. Zainal Abidin Takko mengatakan, bahwa adanya kerusakan salah satu motor fukuda sehingga pada satu titik wilayah yang baru dua hari sempat dijemput sampahnya, akhirnya terjadi miss-komunikasi antara warga dan pemerintah setempat dalam hal ini Lurah Kaluku Bodoa.

Lebih lanjut A.zainal Abidin menjelaskan, bahwa setelah di kroscek di lapangan dengan lurahnya hanya misskomunikasi, informasi yang tidak nyambung antara petugas dan pengawas. Sehingga yang menjadi korban adalah masyarakat karena, dua hari tidak dijemput sampahnya.

"Setelah dapat kunjungan dari plt Walikota Syamsu Risal (Daeng Ical) akhirnya beliau memberikan satu buah motor fukuda. Alhamdulillah, karena kita sementara proses administrasi dan Insya Allah itu akan teratasi dan siap juga mengantisipasi," ujar A.zainal Abidin saat ditemui di kantor Kelurahan Lembo mendampingi plt Sekda kota Makassar, saat berkunjung ke posko penanggulangan bencana di beberapa Kelurahan yang ada di Kecamatan Tallo. Rabu, (23/5/2018) malam.

Saat disinggung mengenai apa ada kaitannya dengan petugas kebersihan yang dipecat? Camat Tallo dengan tegas mengatakan tidak ada kaitannya, karena 7 petugas kebersihan itu dia sendiri yang sudah tidak mau bekerja, dan mengembalikan kunci dan juga motor fukuda.

Terkait juga bahwa adanya RT/RW yang demo di kantor Lurah Kaluku Bodoa, A. Zainal Abidin mengungkapkan bahwa sebenarnya bukan demo tapi, mereka mempertanyakan soal keterlambatan cairnya insentif tersebut.

"Ini hanya lagi, misskomunikasi yang terjadi antara kami dan pihak Kelurahan di bawa, karena ini hanya proses keterlambatan administrasi sehingga lambat cair insentifnya. Dan kebetulan H minus 1, mereka datang mengaspirasikan suara mereka," pungkas A. Zainal Abidin. (Fatahillah Mansur)