MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 30 Juni 2018

ARA: Ada Indikasi Suara Kolom Kosong Hilang 10 Ribu Hingga 11 Ribu

foto:ilustrasi  

smartcitymakassar.com - Makassar - Beredar hasil real count data C1 yang dirilis KPU Makassar, tak sesuai dengan hasil yang ada di setiap TPS. Hal tersebut dibuktikan dari real count data milik lembaga pemantau independen.

Pasalnya, data yang dimuat pada program real count milik tim pemantau dinilai akurat dan lengkap dengan bukti foto di setiap TPS serta jumlah partisipasi pemilih baik pemilih pasangan calon nomor 1 atau pun kolom kosong.

Wakil Ketua MPW Pemuda Pancasila, Andi Rasyid Ali yang akrab disapa ARA, menuding adanya indikasi kehilangan 10.000 hingga 11.000 suara pada kolom kosong.

“Itulah yang hingga saat ini masih kita kaji. Sebab berdasarkan dari data yang kita punya dengan data yang diupdate KPU Makassar itu beda jauh, bahkan didapati 10.000 suara yang telah dialihkan,” Ujar ARA.

Apa lagi, kata dia, kenapa tiba tiba server KPU Makassar maintenance, ada apa dan mengapa secara tertutup? Sedangkan server KPU Sulsel yang menangani beberapa kabupaten dan kota tapi baik baik saja bahkan dipantau bersama oleh beberapa media.

“Kami meminta kepada pihak penyelenggara pilkada baik KPU, Panwaslu dan aparat keamanan agar berlaku independen, tidak berpihak kepada paslon nomor 1 atau pun kolom kosong,” tegasnya.

Apalagi, sambungnya, kami telah mendapat informasi terkait rencana manipulasi data real cont yang ada. Kebetulan kami memiliki relawan saksi dari Pemuda Pancasila yang sudah merekam data C1 dan C2 Plano yang ada di setiap TPS.

“Jadi pihak KPU Makassar jangan main main, jangan mencederai demokrasi,”tuturnya.

Sementara itu, Ketua OKK MPW Pemuda Pancasila Sulsel, Zulkifli Thahir, menambahkan, bahwa indikasi kecurangan nampak jelas ketika hasil Real Count KPU tiba- tiba berhenti diangka 80 persen. Data yang masuk sejak siang hingga malam, dengan alasan server KPU kota Makassar lagi Down.

“Indikasi kecurangan di 39 TPS terutama di kecamatan Tamalate, pada saat komposisi 80 persen dibandingkan dengan 80,41 persen. Bahkan data yang masuk terjadi perpindahan suara dari Koko ke paslon tunggal, sebanyak kurang lebih 9.000 suara, asumsinya karena paslon tunggal mencari 11.000 suara diposisi 51 persen,”ungkap Zulkifli Thahir. (**Iskandar Burhan)