MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Jumat, 27 November 2015

Barcelona, Peringkat Satu 'Smart City' 2015

Sumber: Pictures of the Future, Siemens Website

Smartcitymakassar.com: Diperkirakan tahun 2030, menurut PBB, ada sekitar lebih 50% penduduk bumi berada di kota, tidak hanya di negara maju, tapi juga di negara berkembang. Kota hanya menempati sekitar 2% dari luas bumi, tapi penyumbang sekitar 70% emisi C02 global, seperti dijelaskan dalam The Magazine of Research and Innovation dari Siemens.

Beberapa keterbatasan atau masalah mengikuti trend pertumbuhan populasi ini. Misalnya, sejumlah kota berjibaku dengan masalah perumahan, infrastruktur dengan beban yang sudah berlebihan, kesulitan penyediaan air bersih dan energi, serta ancaman bencana alam akibat perubahan iklim global.  Kota masa depan, menurut Morgenstadt, akan jauh berbeda dengan prinsip-prinsip kota yang ada sekarang.

Namun, laporan dari Kantor Energi International (International Energy Agency) adalah awal kabar baik, memaparkan melemahnya hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat emisi rumah kaca.  Menurut Siemens, ini akibat efisiensi dalam produksi dan konsumsi energi.  Lebih jauh, efisiensi ini adalah strategi penerapan teknologi informasi berjejaring yang sukses. Tidak hanya di sektor energi, tapi di hampir seluruh sektor, strategi ini adalah solusinya.  Di Jerman, dari kajian Fraunhofer Institute for System and Innovation, menunjukkan bahwa penjejaringan (networking) dan digitalisasi sektor di sana dapat menghemat sekitar 9 milliar Euro per tahun.

Dalam skala kota, strategi ini berhasil diterapkan Barcelona, sehingga oleh lembaga penelitian dari Inggris, Juniper Research, 2015, menganugerahinya sebagai 'World Smartest City". Kota berpenduduk 1.6 juta ini berhasil menerapkan program yang mendukung sistem transportasi publik lokal dan kendaraan listrik.  Ada sekitar 500-an taksi hibrid lalu lalang di kota, bersama sekitar 300-an kendaraan umum listrik dan 400-an milik pribadi.  Program ini membangun sistem berjejaring intelligent bagi suplai energi dan air bersih guna peningkatan kualitas hidup dan perlindungan lingkungan.*

Thoha Pacong (Sumber: Siemens, Pictures of the Future, website)