smartcitymakassar.com –MAKASSAR- “Gantungkan cita-citamu
setinggi langit”. Kalimat Proklamator Kemerdekaan dan Presiden RI Pertama ini
agaknya sangat tepat disematkan dalam diri Moh. Ramdhan Pomanto atau lebih
karib disebut dipanggil Danny Pomanto.
Berangkat dari keluarga sangat sederhana dengan latar
belakang orang tua sebagai pendidik (guru), Danny Pomanto meletakkan mimpi dan
cita-citanya dalam perjuangan hidup yang panjang dan keras. Jabatan Wali Kota
Makassar yang kini diembannya tidak dilaluinya dengan gampang dan mulus.
Hal ini terungkap dihadapan ratusan guru dan pemerhati
pendidikan se- Kota Makassar dalam rangkaian peluncuran bukunya “Anak Guru
Menjadi Wali Kota”.di Celebes Convention Center, Selasa (2/12). Kisah hidup Wali Kota Makassar ini membuat banyak guru nampak sangat terharu.
Dalam acara ini Danny pomanto mengisahkan bagaimana
perjalanan hidupnya sebagai anak seorang guru yang tinggal di daerah lorong
Makassar.” Ibunda saya seorang guru dan dari beliaulah saya belajar arti
perjuangan dan kerja keras dalam menggapai cita-cita” tutur Danny Pomanto dalam
suara tergetar haru.
Dalam kesempatan itu, Danny Pomanto mengatakan bahwa
dibanding zaman ibunya, guru sekarang hidupnya lebih sejahtera karena
pemerintah memberi prioritas profesi ini dengan berbagai tunjangan kesejahteraan.
“Namun inilah yang membedakannya dengan guru dahulu dimana profesi ini
benar-benar menjadi pengabdian yang tulus sehingga mampu membawa nilai nilai
hidup yang besar bagi anak didiknya, termasuk saya sebagai anak guru dan
seorang murid”, kata Danny.
Karenanya, Danny mengingatkan kembali bahwa tugas pokok
sebagai pendidik bukan hanya berhenti pada memberi pelajaran dan transfer
pengetahuan semata, tapi lebih pada mempersiapkan mental, intelektual dan
karakter anak didik menghadapi tantangan masa depan.
Ratusan hadirin yang mendengar kisah Wali Kota Makassar ini
nampak terharu, apalagi ketika Danny Ponanto mengisahkan saat-saat terakhir
ketika ayahandadan Ibunda tercinta berpulang ke rahmatullah.
Peluncuran buku “ Anak Guru Jadi Wali Kota” ini ditulis oleh
Bachtiar Adnan dan menjadi kado akhir tahun bagi Danny Pomanto. Dalam
peluncuran buku ini juga dirangkaikan dengan kegiatan Bedah Buku yang dilakukan
oleh sejumlah akademisi dan budayawan seperti Rektor UNM Prof. Jasruddin,
budayawan Ishak Ngeljaratan dan penulis buku Bachtiar Adnan. *(Iskandar Burhan)