MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Sabtu, 19 Desember 2015

Lurah Gunung Sari, Resonansi Kepemimpinan



Smartcitymakassar.com. --Makassar-.  Dengan bekal pengalaman panjang di jalur birokrasi, tidak mengherankan bila sosok pemimpin yang satu ini sangat memahami lika-liku dunia pelayanan publik. Namanya Drs. Ayyub Salahuddin. Memangku jabatan sebagai Lurah Gunung Sari, Kecamatan Rappocini Makassar sejak 6 Maret 2015 lalu, segudang jabatan lain pernah disandangnya.

Hal yang menarik dari sosok kepemimpinan Ayyub Salahuddin adalah kemampuannya dalam membangun pola relasi yang kuat dengan berbagai komponen baik dari unsur pemerintahan sendiri maupun dengan masyarakat. Ini memang ditunjang oleh pola komunikasi persuasif yang senantiasa dikedepankannya dengan sangat intensif. Lahir pada 10 Januari 1966, sosok pemimpin yang ramah ini memang sering melahirkan berbagai gagasan yang orisinal dalam kerangka memaksimalkan kinerja  program-program unggulan pemerintahan kota (Pemkot) Makassar.

Semua itu bisa dilihat ketika sosok yang telah beberapa kali memangku jabatan Lurah di berbagai kelurahan ini membangun sebuah sistem terpadu dalam menggenjot sistem keamanan dan kebersihan lingkungan yang menjadi prioritas kerja di kelurahan yang dipimpinnya. Sistem keamanan terpadu tersebut berangkat dari basis masyarakat yang menjalin kemitraan dengan unsur keamanan Polri, TNI, tokoh agama dan seluruh elemen perangkat kelurahan. Satu yang paling terasa dari terbangunnya sistem ini adalah telah aktifnya pos keamanan lingkungan (siskamling) di wilayahnya.

Pada program kebersihan lingkungan, Ayyub Salahuddin terbilang berhasil dalam membangun sistem kesadaran warga akan pentingnya kebersihan lingkungan. Hal itu tidak dicapai dengan mudah. Dalam prosesnya, Ayyub Salahuddin tidak bosan-bosannya memotivasi warga tentang pentingnya menjaga, melaksanakan dan menciptakan kebersihan lingkungan. Semua hal tersebut dilakukan dengan berbagai cara mulai dari rapat pertemuan (sosialisasi) RW/RT bersama seluruh eleman warga, memasang ‘papan bicara’, baliho, surat edaran, himbauan di masjid serta silaturrahim langsung ke rumah-rumah warga.

Bagi Ayyub Salahuddin, program pemerintah kota (Pemkot) Makassar yang menjadi konsentrasi kerja kelurahaannya saat ini adalah bagaimana meramu dan mensinergikan berbagai program tersebut sebagai satu kesatuan utuh. Program MTR (Makassar Tidak Rantasa’) sebagai sebuah tema besar yang diikuti program Smart dan Sombere’ City, Smart Card, Mabello, Lorong Garden, Lorong KB, Lorong Sehat, Bank Sampah, Punggawa Kebersihan, Kebun Bibit, RW Mandiri dan Lihat Sampah Ambil (LISA), merupakan program kebijakan Pemkot yang wajib disukseskan.

Untuk menggerakkan hal itu, Ayyub Salahuddin menginisiasi berbagai kegiatan dengan pelibatan aktif warga kelurahan. Kegiatan tersebut antara lain membentuk komunitas Peduli Lingkungan dikalangan pemuda dan remaja, melaksanakan perlombaan kebersihan antar RW menyambut HUT RI ke 70 serta kerja bakti rutin pada hari Minggu di RW maupun tingkat RT.

Bagi Ayyub Salahuddin, sebagai ujung tombak dari pelayanan publik, kerja aparat kelurahan senantiasa perlu dievaluasi terus-menerus. Untuk mengukur tingkat kinerja aparatnya di kelurahannya, dia senantiasa melihatnya dari parameter kompetensi sumberdaya manusia dalam bidang pengadministrasian, kemampuan komunikasi yang mampu menggerakkan partisipasi warga, kepemimpinan, integritas, loyalitas serta kemampuan fisik dan mental aparatnya dalam mengelola setiap urusan yang demikian kompleks di masyarakat perkotaan.

Dalam bingkai kerja seperti itulah, Ayyub Salahuddin meletakkan basis amanah jabatan yang diembannya. “Seorang pemimpin haruslah mampu menjadi panutan, motivator, inspirator, mediator dan sekaligus menjadi aktor dan pengendali organisasi kolektif masyarakat”, tegasnya.  Dengan kata lain, bagi Ayyub Salahuddin, seorang pemimpin haruslah mampu memancarkan resonansi kepemimpinan dalam seluruh aspek kerja pengabdiannya pada masyarakat.* Iskandar Burhan

Dimuat Edisi 6 September, 2015, SmartCity Magazine