smartcitymakassar.com –MAKASSAR- Ada yang berbeda dari
peranyaan hari jadi nasional Australia di Makassar kali ini. Pasalnya,
pemerintah Australia menjadikan Lorong Makassar sebagai pusat perayaan hari
jadi nasional negara mereka.
Menurut Kepala Bidang Politik dan Humas Kedubes Australia,
Bradley Amstrong dalam kunjungannya ke Balaikota, Senin (25/1), perayaan hari
jadi nasional Australia menjadi momentum yang tepat karena pada Maret 2016 nanti
Konsulat Jenderal (Konjen) Australia akan terbentu dan hadir di kota Makassar.
Di samping itu, menurut Bradley hubungan historis yang
panjang antara Makassar dan Australia juga menjadi alasan terpilihnya Makassar
sebagai kota tempat perayaan hari jadi nasional negara mereka. “Latar belakang
ini juga menjadi alasan kenapa Makassar terpilih. Ditambah lagi karena kota ini
tengah mengembangkan berbagai program pembangunan yang unik dan langsung
menyentuh masyarakat melalui pembenahan lorong”, ujarnya.
Lorong yang terletak dijalan Langgau terpilih sebagai pusat
perayaan yang akan digelar, Selasa besok (26/1) dengan kegiatan seperti makan
siang bersama secara informal dengan berbagai unsur masyarakat serta para
alumni yang pernah mengenyam pendidikan di Australia.
Kepercayaan kedutaan Australia kepada Pemkot Makassar dan
warga Makassar sangat di sambut gembira oleh Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan
Pomanto. Dalam pertemuan ini wali kota menyatakan kesiapannya menjadi tuan
rumah dari perayaan itu. Bahkan wali kota memilih lorong di Langgau sebagai
pusat perayaan karena lorong ini belum tersentuh Pemkot Makassar namun telah
berbenah berkat partisipasi warganya sendiri.
“Kita mau memperlihatkan bahwa partisipasi publik yang nyata
dalam pembenahan lorong. Di Langgau belum terlalu tersentuh, maka itu yang kami
pilih”, ujar Danny.
Pada akhir tahun 2015 lalu, Duta Besar Australia dalam
kesempatan kunjungannya ke Makassar telah menegaskan rencana pembukaan Konjen
Australia di Makassar. Keberadaan konsulat ini akan memperluas peluang kerja
sama diberbagai bidang, khususnya dibidang pendidikan, sosial dan ekonomi. *
(Iskandar Burhan)