MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Selasa, 05 Januari 2016

Lurah Totaka: Meracik Sinergi, Menjaring Partisipasi



smartcitymakassar.com –MAKASSAR- Paradigma kerja birokrasi senantiasa mengalami dinamika dan tumbuh-kembang sesuai dengan gerak laju zaman yang mengiringinya. Kerja layanan publik yang sangat lekat dengan jalur kerja birokrasi menjadikan aparat pemerintahan mau tak mau harus senantiasa  mendesain ulang serta meng-upgrade pengetahuan yang dimiliki agar tak usang dan mampu beriringan dengan dinamikan zaman.

Hal tersebut sangat dipahami oleh Syarifuddin Warrang yang saat ini tengah mengembang amanah sebagai Lurah Totaka, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar  sejak Februari 2014 lalu. Segudang pengalaman kerja telah dilalui sejak mulai mengabdikan diri pada jajaran Pemkot Makassar. Selain pernah menjabat sebagai Lurah di Camba Barua, Lurah Lakkang, pria kelahiran 2 Juli 1964 ini juga pernah bertugas di Dinas Pemadam Kebakaran Makassar.

Tidak mengherankan bila seluk beluk tugas dan fungsi pelayanan publik telah ‘mendarah-daging’ dalam dirinya. Satu hal yang menjadi titik tekan dalam melaksanakan amanah pengabdiannya adalah bagaimana meracik sinergisitas antara Pemerintah Kelurahan dengan masyarakat agar terjalin pola hubungan yang saling menguatkan serta memiliki kesadaran dan tanggung-jawab terhadap lingkungannya.

Dengan demikian, sosok yang low profile ini tidak segan-segan untuk ikut larut bersama warga di wilayahnya disetiap kegiatan yang ada. Inilah yang menjadikan sosok lurah yang satu ini dikenal dekat dengan warga di kelurahan yang dipimpinnya. Baginya, fungsi dan tugas sebagai ‘pelayan publik’ adalah harga mati dalam menjalankan roda pemerintahan di kelurahan karena di sanalah masyarakat merasakan langsung sentuhan pemerintah dalam melayani kebutuhan warga.

Hal ini yang menjadikan, sosok Syarifuddin merasa prihatin bila menemukan sikap mental aparat yang belum menunjukkan keramahan serta membeda-bedakan dalam memberi pelayanan pada warga masyarakat. Oleh karenanya kompetensi serta pengetahuan aparat pemerintahan, terutama di tingkat kelurahan harus senantiasa diupgrade baik melalui pendidikan formil maupun pendidikan dan pelatihan yang ada.

Karena baginya, semua itu berkait dengan kinerja dan produktifitas kerja yang dihasilkan aparat kelurahan dalam tugas pelayanannya. Apa lagi tantangan ke depan yang akan dihadapi memang semakin kompleks serta membutuhkan kecakapan yang tinggi. “Transparansi, akuntabilitas serta integritas menjadi sangat penting bagi aparat pemerintahan”, katanya.

Pada kemampuan itulah, aparat kelurahan bisa meracik hubungan sinergi dengan masyarakat dengan membangun partisipasi warga. Karena menurutnya, tak ada pembangunan yang berhasil tanpa disertai gerak partisipasi warga. Inilah yang menjadi ukuran dari bagaimana aparat pemerintahan kelurahan  mampu melakukan kerja produktif dengan membangun partisipasi warga.


Bagi Syarifuddin, motivasi, inisiatif dan koordinasi juga menjadi bagian yang tak terlepas dari dinamika produktifitas kerja tersebut. Dengan demikian, out put kerja yang dihasilkannya juga akan langsung dirasakan warga masyarakat. * (Iskandar Burhan)