MENUJU PILPRES DAN PILEG 2019

Kamis, 21 Januari 2016

Mengubah 'Throw-away Society' lewat Gerakan 'Zero Waste'



Smartcitymakassar.com. --Makassar- Dunia sekarang menyadari pentingnya menangani masalah sampah, khususnya di kota, mengingat tingkat pertumbuhan penduduk di kota terus meningkat. Bahkan, masyarakat sekarang disebut sebagai 'throw-away society' atau masyarakat yang sangat kuat pola konsumsinya dan produksinya terhadap barang-barang berumur pendek yang berakhir di tempat sampah.

Sehingga beberapa solusi dikembangkan guna mengatasi masalah sampah tersebut.  Misalnya di wilayah Uni-Eropa muncul gerakan disebut 'Zero Waste' dari Belanda dan mendapat dukungan finansial dari Uni-Eropa.  Menurut laman Zerowasteeurope, 'zero waste' adalah filosofi, strategi dan seperangkat alat praktis untuk mengurangi sampah, tidak mengelolanya.

Strategi ini mengarahkan masyarakat dapat meniru siklus alam berkelanjutan. Di siklus tersebut, semua bahan yang dibuang akan dikembalikan fungsinya menjadi sumber daya bagi penggunaan lainnya. Produk ataupun proses dirancang dan diatur; sehingga (1) dapat mengurangi volume ataupun kadar-racun sampah, (2) sehingga dapat melestarikan serta memulihkan seluruh sumber daya, (3) dan tidak membakar ataupun menimbunnya.

Salah satu hal utama dari gerakan 'zero waste' ini adalah peran industri. Pihak industri dianggap salah satu inti sistem 'zero waste' sehingga diberi tanggungjawab dalam skema pencegahan sampah (waste prevention).

Tanggung jawab industri meliputi menghasilkan produk yang berumur panjang, mudah dirawat, serta dapat diperbaiki. Lalu, mereka harus mengurangi sistem pengemasan, mendesain-ulang produk-produk yang tidak dapat digunakan ulang, didaur-ulang, atau tidak dapat diubah menjadi kompos.* (Thoha Pacong)

Sumber: ZeroWaste Europe